Berjuta-juta pasang sayap jatuh dari langit, pagi itu. Seluruh permukaan bumi dipenuhi sayap-sayap yang entah dari mana asalnya. Tak ada yang tahu.
Pemandangan itu mendadak menjadi sorotan media. Seluruh wartawan dari berbagai media meliput dan melaporkan hasil pengamatan mereka. Beberapa mencoba mewawancarai para saksi mata. Beberapa lainnya berupaya mencari keterangan dari para pemegang otoritas.
Salah seorang pejabat kota yang bertugas sebagai pemantau cuaca kebingungan saat ditanya wartawan. Ia tak punya jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu. Ia sendiri tak mengerti apa yang sedang terjadi.
"Hasil pantauan citra satelit kami tak menemukan kejanggalan. Tak ada tanda-tanda mengenai hujan sayap itu. Kami masih berusaha mempelajarinya," jawab Darmo, Kepala Lembaga Pemantau Antariksa.
"Kalau perkiraan Bapak sendiri gimana?" sela salah seorang wartawan.
Darmo sebentar tersenyum. Bola mata hitamnya bergerak-gerak tak tentu arah. Seperti ada sesuatu yang sedang ia simpan di laci pikirannya.
"Kami tak ingin berspekulasi. Sebaiknya, teman-teman media beritakan kepada masyarakat agar tetap tenang dan jangan terpancing oleh informasi-informasi yang spekulatif. Yang jelas, kami akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelidiki kasus ini," ucap Darmo sambil bersiap melenggang meninggalkan para awak media yang mengerubutinya.
"Pak, bagaimana dengan komentar warga yang mengatakan bahwa sayap-sayap itu adalah sayap malaikat, Pak?" sergah wartawan lainnya memburu jawaban.
"Waduh, jangan terlalu berspekulasilah. Tolong, buat masyarakat tenang aja dulu, ya. Sudah ya, saya masih ada pertemuan dengan Wali Kota. Salah satu yang akan kami bahas ya masalah sayap-sayap itu. Apapun hasilnya, nanti akan kami sampaikan kepada teman-teman. Oke? Saya permisi dulu ya. Terima kasih untuk perhatian teman-teman. Kita berharap, semoga kejadian ini segera dapat diketahui penyebabnya," ucap Darmo memungkasi wawancara.
Setelah berlalu, semua wartawan pun menuju ruang lobi Balai Kota. Mereka masih berkerumun. Membicarakan kejadian aneh itu. Ada yang bercerita, bahwa kejadian serupa juga dialami daerah-daerah lain. Bahkan, melintasi batas-batas negara maupun benua. Semua permukaan bumi telah dipenuhi sayap. Begitu juga di atas permukaan laut.
***