Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bertemu Orang-Orang Baru di TikTok

20 September 2023   20:32 Diperbarui: 20 September 2023   21:47 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebentar, sebelum memulai kisah ini, izinkan saya menebak pikiran Anda. Bayangan Anda tentang tiktok tidak lepas dari joget-joget, perilaku aneh, atau obrolan yang sama sekali tidak penting. Benar begitu?

Kalau iya, pikiran Anda tidak jauh dengan apa yang saya pikirkan tentang platform media sosial yang sedang nangkring di atas daun itu. Mula-mula, saya memang berpikiran seperti itu. Betapa media sosial yang satu ini digunakan secara serampangan oleh sebagian besar penggunanya. Makanya, saya hampir-hampir tidak tertarik memanfaatkannya.

Hingga, pada sebuah malam, saya mengecek aplikasi itu. Saya "berpatroli" dari satu room ke room yang lain. Menyimak sekilas para pengguna yang sedang menyiarkan secara langsung aktivitas mereka. Lalu, layar plasma pada gawai saya menampilkan seorang perempuan dengan penampilannya yang anggun.

Di room-nya perempuan yang kemudian mengaku berdarah Sunda itu menyampaikan beberapa hal yang cukup berbobot. Terutama mengenai Branding Diri. Saya tertarik ulasan yang disampaikannya. Terutama, karena cara ia mengkomunikasikan materi yang dibawakan. Santai tapi tertata rapi. Urut dan mudah dipahami. Sampai-sampai, saya sempat menanyakan padanya, apakah ia seorang pengajar di sebuah kampus.

Pertanyaan itu dibalasnya dengan pernyataa, jika perempuan dengan kerudung kuning itu seorang ibu rumah tangga biasa. Mengelola kedai kopi bersama suaminya. Akan tetapi, pernah punya pengalaman mengajar di sebuah TK.

Dari perkenalan itu, tanpa sadar, saya betah nongkrong di room-nya sampai ia rungkad. Saya menyimak semua penuturannya yang menarik. Bukan hanya karena penampilannya yang anggun, melainkan karena ia mampu berkomunikasi dengan baik dan materi yang disampaikan berisi.

Keesokan hari, saya kembali mampir di room-nya. Nongkrong di sana. Menyimak materi lain yang juga tak kalah menarik. Sampai-sampai saya diajak naik, ngobrol, dan berbagi pengalaman. Saya tak bisa menolak.

Menariknya, semua orang yang hadir di room itu turut berbagi. Mereka saling menyapa, saling bertanya, menggali informasi, dan saling berbagi pengetahuan. Bagi saya, hal itu adalah pengalaman menarik yang saya temukan di platform media sosial paling rame saat ini. Memang, belakangan fenomena tiktok dipenuhi oleh konten-konten edukasi, khususnya edukasi mengenai bagaimana cara bermain di tiktok. Tetapi, di room itu, sekalipun materinya lebih kurang sama dengan yang lain, akan tetapi cara penyampaiannya begitu menyenangkan. Host tidak menggurui, juga tidak berlebihan dalam menampilkan dirinya.

Sungguh, bagi saya ini adalah sesuatu yang sangat berbeda. Apalagi di antara yang hadir di room itu sama-sama memiliki pandangan yang lebih kurang searah setujuan. Yaitu, mengupayakan untuk menebarkan energi positif melalui tiktok. 

Saya sepakat dengan gagasan itu. Sekalipun memang di dalam memainkan peran di tiktok sah-sah saja orang mau memilih gayanya sendiri. Akan tetapi, edukasi menjadi sesuatu yang sangat diperlukan. Salut kepada para tiktoker yang saat ini tengah berjuang untuk melakukan edukasi positif. Semoga usaha kalian benar-benar membuahkan hasil yang mantap. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun