Mohon tunggu...
Ribka Pratiwi
Ribka Pratiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Marketing enthusiast

Anything that fun!

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Market Fit Buat Ekspansi Bisnis? Teori Keren ala Fellexandro Ruby dan Ninja Xpress

24 November 2023   11:20 Diperbarui: 24 November 2023   12:50 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital yang terus berkembang, promosi menjadi semakin relevan dan penting bagi para pelaku bisnis. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan media sosial, peluang untuk mempromosikan produk atau layanan tanpa upaya besar semakin terbuka lebar. Berdasarkan survei Suara UKM Negeri Vol. 1, 32% UKM harus mengeluarkan promosi yang lebih sering untuk mendatangkan pelanggan. 

Ninja Xpress bersama dengan Fellexandro Ruby, seorang content creator sekaligus entrepreneur, membagikan tips promosi tanpa effort melalui Product Market Fit yaitu sebuah konsep yang merujuk pada kondisi di mana produk atau layanan yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan sesuai dengan kebutuhan pasar dan mampu menghasilkan keuntungan yang signifikan. Keberhasilan mencapai Product Market Fit menjadi key bagi UKM di Indonesia untuk bertumbuh dan berkembang dengan cepat.

UKM dapat membagi proses pengembangan produknya menjadi dua fase:
1. Fase Pre Product


Get out of the building
Contohnya, Mentor Gue,mengunggah konten di platform seperti Youtube dan Spotify sebagai contoh dalam mengukur minat masyarakat.
Directly looking for customer feedback
Distribute sample and ask forfeedback
Ask customer for purchase

2. Fase Post Product
Setelah tahap pengembangan produk, uji coba sampel, dan penjualan, penting untuk melakukan evaluasi. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah produk tersebut sudah mencapai Product Market Fit dan menemukan area-area yang perlu diperbaiki.

Retention Rate
Indikator yang digunakan untuk mengukur jumlah penjualan setelah peluncuran produk dalam periode waktu tertentu. Biasanya, penjualan awal cenderung tinggi di awal karena support dari orang terdekat. Namun, penting untuk mencapai posisi stabil dalam berbisnis
Customer Lifetime Value
Metrik ini digunakan dalam pemasaran dan analisis bisnis yang mengukur nilai finansial yang dihasilkan dari seorang pelanggan
selama mereka berinteraksi dengan produk kamu dalam periode waktu. CLV memberikan informasi tentang pendapatan bersih yang dapat diharapkan dari seorang pelanggan.
Cost Per Acquisition (CPA)
CPA (Cost Per Acquisition) adalah biaya yang dikeluarkan untuk setiap konsumen yang berhasil ditarik melalui promosi.
Word of Mouth
Indikator ini bisa dilihat dari ulasan, komentar, dan peringkat di media sosial. costumer yang puas cenderung memberikan testimoni yang jujur secara gratis.

Semoga konten ini dapat membantu kamu menjalankan bisnis ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun