Mohon tunggu...
Ribka Asima Siallagan
Ribka Asima Siallagan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Saya memiliki minat yang mendalam pada ekonomi politik dan pendidikan. Saya tertarik untuk memahami bagaimana kebijakan ekonomi dan keputusan politik bisa berdampak pada akses pendidikan, kualitas pembelajaran, serta kesejahteraan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Digital Rupiah, Transformasi Ekonomi Indonesia di Era Digital

3 November 2024   13:40 Diperbarui: 10 November 2024   23:12 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bank Indonesia (BI) baru-baru ini meluncurkan Digital Rupiah sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan ekonomi dan mempercepat transformasi digital di Indonesia. Sebagai Central Bank Digital Currency (CBDC), "Digital Rupiah" diharapkan tidak hanya memperkuat sistem keuangan nasional tetapi juga meningkatkan inklusi keuangan di seluruh masyarakat. Peluncuran ini menjadi penting mengingat situasi ekonomi global yang semakin tidak menentu dan kebutuhan untuk mengoptimalkan sistem pembayaran di era digital.

Digital Rupiah dirancang untuk menjadi solusi bagi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh perekonomian Indonesia. Dengan sistem yang lebih efisien dan cepat, Digital Rupiah dapat digunakan untuk transaksi sehari-hari, memberikan kemudahan akses ke layanan keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya terpinggirkan. Dalam konteks ini, Digital Rupiah diharapkan dapat menjangkau daerah-daerah terpencil yang selama ini kesulitan mendapatkan akses layanan perbankan.

Salah satu tujuan utama peluncuran Digital Rupiah adalah meningkatkan inklusi keuangan. Menurut data OJK, masih ada sekitar 65 juta orang dewasa di Indonesia yang belum memiliki akses ke layanan perbankan. Dengan menggunakan Digital Rupiah, masyarakat dapat melakukan transaksi tanpa perlu memiliki rekening bank, cukup dengan perangkat digital dan akses internet. Ini membuka peluang bagi mereka yang berada di daerah terpencil untuk berpartisipasi dalam ekonomi formal.

Digital Rupiah juga berpotensi mengurangi ketergantungan Indonesia pada dolar AS. Dengan sistem pembayaran yang berbasis mata uang digital, BI dapat mengatur transaksi internasional dengan lebih baik dan memperkuat posisi rupiah di pasar global. Kerjasama dengan bank sentral negara lain yang juga menerapkan CBDC diharapkan dapat mempermudah transaksi lintas negara dan meningkatkan stabilitas nilai tukar rupiah.

Namun, peluncuran Digital Rupiah tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah kesiapan infrastruktur teknologi. Sistem Digital Rupiah harus memiliki keamanan yang tinggi untuk melindungi data dan transaksi dari ancaman siber. BI perlu memastikan bahwa infrastruktur ini mampu mengatasi potensi risiko yang ada. 

Selain itu, literasi digital masyarakat juga menjadi tantangan tersendiri. Untuk memastikan penerimaan yang luas terhadap Digital Rupiah, BI perlu melakukan edukasi yang efektif tentang manfaat dan cara penggunaan mata uang digital ini. Tanpa pemahaman yang baik, masyarakat mungkin akan ragu untuk beralih ke sistem digital.

Digital Rupiah diharapkan akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Dengan mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan efisiensi, Digital Rupiah dapat memperkuat sektor usaha, khususnya UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Selain itu, keberadaan Digital Rupiah dapat membantu BI dalam melaksanakan kebijakan moneter yang lebih responsif terhadap kondisi ekonomi.

Digital Rupiah juga diharapkan dapat memperkuat ekosistem keuangan digital di Indonesia. Dengan adanya mata uang digital, pelaku usaha di sektor fintech dapat lebih mudah berinovasi dan menyediakan layanan keuangan yang lebih beragam dan terjangkau. Ini akan mendorong pertumbuhan sektor digital yang dapat berkontribusi signifikan terhadap PDB Indonesia.

Melihat potensi yang ada, Digital Rupiah memiliki peluang besar untuk menjadi instrumen utama dalam sistem keuangan Indonesia. Dengan dukungan teknologi yang tepat dan strategi edukasi yang efektif, Digital Rupiah bisa membawa perubahan positif bagi perekonomian Indonesia. Dalam jangka panjang, peluncuran CBDC ini diharapkan tidak hanya memberikan kemudahan dalam bertransaksi, tetapi juga meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.

Bank Indonesia telah mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan peluncuran Digital Rupiah berjalan lancar. Uji coba penerapan telah dilakukan di beberapa daerah untuk mengidentifikasi potensi masalah dan mencari solusi yang tepat. Selain itu, BI juga berencana melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan dan teknologi, untuk memperkuat literasi digital masyarakat dan meningkatkan kepercayaan terhadap penggunaan Digital Rupiah.

Digital Rupiah merupakan langkah maju yang signifikan bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi dan digitalisasi. Dengan potensi besar untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memperkuat stabilitas ekonomi, peluncuran Digital Rupiah menjadi momen penting bagi perekonomian nasional. Bank Indonesia perlu terus memantau dan melakukan evaluasi untuk memastikan keberhasilan implementasi Digital Rupiah, demi menciptakan sistem keuangan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun