Mohon tunggu...
Ribka EklesiaHarianja
Ribka EklesiaHarianja Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya anak kedua dari mama saya. dimana mama saya ilah orang yang paling berjasa dalam hidup saya. dia merawat dan membesarkan saya dengan baik tanpa seorang ayah. oleh sebab itu saya sangat mencintainya, ingin selalu berada didekatnya. saya orang nya pendiam dan tertutup sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain dan saya lebih menyukai kesendirian saya dan keheningan. saya mempunyai hobi, yaitu memasak, makan, bermain bulu tangkis. saya ingin menciptakan konten-konten yang dapat memberi semangat bagi banyak orang yang sedang mengalami masalah, baik dalam keluarga, sosial, ekonomi dan pekerjaan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hal yang Paling Menyakitkan adalah Saat Jauh dari Orangtua

26 April 2024   20:35 Diperbarui: 26 April 2024   21:10 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tua adalah teman serta orang yang paling dekat dengan kita yang paling memahami dan mengerti apa yang kita butuhkan serta orang yang paling tulus mencintai dan menyayangi kita. Akan tetapi semua kasih sayang itu akan berkurang saat kita jauh daripadanya. Karena keadaan dan masa depan yang membuat kita harus pergi jauh.

Bisa dikatakan mama saya adalah orang yang paling dekat dengan saya dan saya tidak pernah berpisah dari mama saya, mulai saya SD - SMA saya selalu tinggal dengan mama saya. Namun saat ini saya pergi jauh dari mama saya karena saya terpanggil untuk melanjutkan kuliah di Nias, tentu sangat berat bagi saya akan tetapi demi masa depan saya harus bisa. Saat ini saya sedang melanjutkan kuliah dan saya tinggal di lingkungan yang berbeda. 

Seiring berjalannya waktu saya merasa jauh dari orang tua sangat menyakitkan. Dimana saya tidak lagi merasakan kasih sayang yang begitu tulus, perhatian dan bercerita. Saat ini saya hanya dikelilingi rasa takut, kecemasan dan rasa ingin pulang dan tinggal dengan mama.

 Saat hujan turun entah mengapa saya langsung teringat dengan mama saya, suasana di rumah yang membuat saya mau pulang saat itu juga. Saat teringat dengannya dan saya selalu berkata Tuhan saya rindu sama mama, saya mau pulang sekarang merasakan kasih sayang yang tulus. Hingga saya tersadar dari apa yang saya ucapkan  itu,saya menyemangati diri saya sendiri dengan berkata saya pasti bisa, sabar saja karena 2 tahun lagi akan wisuda dan akan kembali kepada mama.

 Karena begitu sakit yang saya rasakan sehingga timbul rasa ingin pulang dan saya merasa tidak ada yang mendukung saya. Tetapi saya harus bertahan demi mama saya dan demi pelayanan saya kepada Tuhan. Saya percaya Tuhan pasti menolong, sebab Tuhan yang membawa saya sampai pada titik ini maka Tuhan juga pasti membawa saya pada sumber kebahagiaan saya, yaitu mama saya yang paling saya cintai. Maka semangat untuk saya, saya pasti bisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun