Beragam jenis teknologi filter air minum sudah banyak berkembang, ini tak lain karena jadi kebutuhan mutlak untuk mendukung kehidupan. Air merupakan sumber utama kehidupan selain makanan. Diperlukan cara untuk mendapat air layak minum, salah satunya memakai teknologi filter air minum.
Penggunaan teknologi filter air minum jadi sebuah hal yang wajib, terutama jika dikaitkan kondisi sekarang. Teknologi pengolahan air membantu menciptakan asas pemenuhan air minum yang layak dan siap konsumsi. Ada beberapa jenis teknologi filter air minum yang sekarang masif digunakan.
Teknologi karbonasi
Teknologi karbonasi air minum terdiri dari pori-pori yang bisa menyaring bau, warna dan rasa. Filter jenis ini juga bisa menghilangkan senyawa kimia, gas dan mikroorganisme. Keunggulan dari teknologi karbonasi untuk air minum yaitu kemampuannya menyaring senyawa organik volatile.
Kekurangan dari filter ini adalah harga karbon penyaring yang relatif mahal, dan dalam keadaan tertentu karbon justru bisa memicu pembiakan mikroorganisme. Karenanya, perawatan dan kontrol secara berkala sangat diperlukan untuk teknologi karbonasi.
Teknologi destilasi
Pengolahan air dengan teknik destilasi bisa menghilangkan berbagai senyawa dalam air sehingga menjadi lebih jernih. Teknik ini sangat efektif untuk menghilangkan berbagai zat kontaminan, berbagai jenis virus, juga senyawa organik di dalam air.
Kekurangan dari filter destilasi yaitu bisa menghilangkan kandungan oksigen dalam air, dan tidak mampu menyaring zat kimia seperti pestisida, benzene dan lainnya. Secara kesehatan, teknologi destilasi tidak diperlukan karena bisa menghilangkan kandungan oksigen yang justru dibutuhkan.
Teknologi ionisasi
Dalam sebuah molekul air terdapat ion, baik itu yang bermuatan positif maupun negatif. Ion dalam air tersebut biasanya selalu bertukar. Pertukaran ini biasa disebut dengan softening atau deionisasi. Kedua jenis pertukaran ini punya ciri tersendiri.
Softening. Air yang mengalir akan mengandung beberapa senyawa, seperti kaporit yang bisa menghasilkan kerak. Teknologi ionisasi model softening bisa menyaring senyawa tersebut sehingga bisa menghilangkan kerak yang mungkin muncul.