Kupeluk- peluk dan kubelai. Ku ajak tertawa
dan tersenyum.
Gila. Konyol memang. Setelah puas dengan
kegiatanku itu, aku meletakkan kertas itu di
atas meja belajarku. Dan...
Syuuuut...
Angin bertiup menerbangkan kertas kenangan
itu keluar jendela dan jatuh dipekarangan.
Dengan sigap aku keluar rumah dan mengejar
kertas itu. Itu adalah satu- satunya milikku
yang mampu membuatku mengingatnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!