Mohon tunggu...
Feizal Karim
Feizal Karim Mohon Tunggu... -

PNS, Menikah/4 anak, S2 Teknik, Suka menulis, Mengisi kolom tetap Makna setiap hari Rabu di Harian Riau Pos. Kunjungi saya di blog http://riau2020.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tiga Wanita "Kuat" di Pentas Nasional

24 Februari 2011   12:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:18 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan berita, di pentas nasional sekarang ini ada tiga wanita yg "kuat": Mega, Miranda, dan Nunun. Mereka sedang terkait ke satu masalah yang sama, proses pemilihan Deputi Senior Gubernur BI beberapa tahun lalu. "Kuat" karena meski sudah banyak para politisi pria yang diproses oleh KPK atas kasus penerimaan cek pelawat itu, belum satu pun para wanita ini yang tersentuh.

Masing-masing nampaknya punya keterkaitan dan kiat yang berbeda. Mega tidak memenuhi panggilan dengan mempertanyakan relevansinya dan sebagai saksi yang meringankan dia merasa tidak harus datang. Pendukung beliau juga memasang tameng sejak dari tim advokat sampai demo dan cap jempol darah.

Mengamati berita tentang ini, Mega dan kubunya nampaknya melakukan perlawanan dalam koridor hukum terhadap suatu "power". Dalam konteks politik, hal ini bisa dibaca sebagai adanya benturan kekuatan di tingkat elit. Mudah-mudahan bacaan ini salah karena bagaimanapun resultantenya akan merugikan bangsa.

Wanita "kuat" kedua adalah Miranda yang sampai saat ini belum tersentuh hukum atas kasus yang terkait dengan dirinya sendiri. Demikian banyaknya para politisi yang sudah diproses dalam kasus yang sama menyebabkan berbagai pihak mempertanyakan kenapa Miranda sendiri yang justru belum. Statusnya pun belum jelas sampai hari ini.

Apakah hal ini yang telah menyebabkan terjadinya perbedaan pendapat antara KPK dengan DPR ketika akan hearing beberapa minggu lalu, tidak dapat dipastikan. Yang jelas status dua pimpinan lembaga hukum ad-hoc itu dipermasalahkan sehingga akhirnya melebar ke efektivitas kerja lembaga itu. Walhasil, si wanita kuat ini masih bisa muncul sebagai sosialita dan menikmati konser Janet Jackson dengan riang.

Wanita "kuat" yang ketiga ini, Nunun, menurut sebuah majalah berita dulunya juga seorang sosialita yang cukup populer. Mungkin sebagai isteri seorang petinggi dia banyak teman kelas atas dan muncul dari satu acara ke yang lainnya. Ketika kasus cek pelawat mencuat, ia dikabarkan sakit pelupa dan berobat di Singapura.

Sudah cukup lama kasus ini ditangani dan sampai telah divonisnya beberapa politisi yang didakwa terkait, Nunun masih belum bisa dihadirkan ke pemeriksaan. Entah kenapa, keberadaannya juga masih tidak terang bagi awam; pernah ada berita dia sempat terbang ke KL dan Thailand, bahkan berbelanja tas di luar negeri itu. Dengan keterangan dokter pribadinya, kita tdk dapat memastikan hal itu. Yang jelas sebuah lembaga hukum yang super kuat pun belum berhasil memprosesnya.

Waktu lah yang nanti akan membuktikan apakah ke tiga wanita ini benar-benar kuat atau akan tunduk pada hukum alam. Juga apakah mereka memang berada dalam koridor hukum secara baik dan benar atau sekedar kuat berakrobat. Semoga bangsa kita terus menuju ke arah kebaikan dan kemajuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun