Masih ingat jelas dalam ingatanku Ketika aku masih baru disana dan berusaha menyesuaikan diri Kau membuka tanganmu lebar-lebar dan menyambutku Setiap kali aku melewati tempat itu Kau tidak pernah lupa untuk menyapa diriku Aku sungguh senang karena kau selalu mempunyai waktu untuk diriku Bahkan denganmu aku merasa bisa membuka diri Menceritakan kekecewaan yang kurasakan ketika tidak ada yang peduli padaku Aku merasa bahwa ada ikatan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata diantara kita berdua Nasihat yang kau berikan akhirnya kujalankan Dan perlahan tapi pasti aku mulai menemukan teman-teman baru Kami saling berbagi cerita Kami saling berbagi kesukaan Kami saling berbagi kebahagiaan Dan akhirnya kami putuskan untuk memboyong kegembiraan kami ke tempat lain Tidak ada yang memimpin Tidak ada yang mengatur Tidak ada yang menjadi raja Semuanya adalah satu dan satu untuk semua Kami disatukan oleh gairah yang sama Dan akhirnya kami bermaksud membagi kegembiraan kami untuk para penghuni tempat lama Lalu disaat itulah aku mulai melihat hal yang aneh dari dirimu Oh, tidak, tidak... Kau tidak mengatakan apa-apa mengenai aku dan teman-teman sehati sejiwa itu Tapi kurasakan kehadiranmu di setiap kegiatan kami Kehadiran yang dulu kurasakan begitu menyenangkan Karena kau selalu siap memberi kata-kata dukungan Namun yang kurasakan saat ini bukanlah kehangatan Tapi...ah, apa yang bisa kukatakan untuk menggambarkannya? Rasa iri? Rasa dengki? Mungkinkah karena kau merasa aku meninggalkanmu? Bahwa kau sebenarnya sangat mengagumi apa yang aku dan teman-temanku lakukan Tapi tidak bisa menerima kenyataan bahwa aku melupakanmu? Kau tidak pernah mengatakan apa-apa padaku Seolah kau tidak ingat lagi padaku Namun kau menyemburkan hawa panas yang anehnya...dan kukatakan aneh... Karena hawa panas itu seolah ingin membakar kesejukan yang ingin kami sebarkan Aku senang kau selalu mengikuti apa yang kami lakukan Tapi bisakah kau berhenti mengikuti kami? Jika kekaguman yang kau keluarkan secara diam-diam itu berakibat negatif pada dirimu? Kau tahu, rasa iri hanya akan menenggelamkanmu Berjalanlah bersama kami, mari kita sebarkan kebahagiaan bagi yang lainnya Obviously...if you can...O our secret admirer ****** *** Tulisan ini dibuat dalam rangka belajar menulis kreatif dengan prompt: Menceritakan tentang Secret Admirer. Jangan lupa, miliki segera Novel Blackbooknya Mak Gaul, Winda Krisnadefa. Ceritanya mantaps :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H