Mohon tunggu...
Ria Tumimomor
Ria Tumimomor Mohon Tunggu... lainnya -

I am an Indonesian woman who loves blogging about my experience on public transportation at http://riamrtumimomor.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar dari Uang yang Kumal

20 Juni 2010   12:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:25 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

“Ri, gue gak ada uang kecil nih… Lo ada kembalian gak?” tanya temen gue setelah dia membeli pulsa dari gue.

Gue mulai membuka dompet dan meneliti isinya… wah, ada sih ada… tapi…

“Mel, uangnya jelek nih… ,”gue mengeluarkan beberapa lembar uang ribuan dari dalam dompet. “Kalau elo gak mau …gue utang dulu deh… Nanti gue cari yang bagusan…”

Teman gue menyeringai ke gue sambil mengibaskan tangannya,” Buat gue gak masalah… Walau gue agak heran, kenapa orang selalu bertanya seperti itu ya sebelum memberikan uang kembalian?”

Sembari memperhatikannya mengambil uang kecil tersebut, gue memberikan alasannya,” Karena kebanyakan orang tidak suka dengan uang yang sudah lecek…”

Yup, kebanyakan orang yang gue kenal gak bakal mau menerima uang kertas yang sudah kumal, apalagi yang menjelang sekarat dengan banyak plester disana sini…

Pertama, melihat sesuatu yang jorok seperti itu yang terlintas adalah… uang itu pasti udah banyak banget kumannya… Entah sudah hinggap dimana saja uang tersebut sampai nyaris tidak berbentuk lagi.

Kedua, bau uang yang sudah kumal seperti itu akan menempel lama di dompet… Dan baunya itu sulit hilang untuk waktu yang lama.

Ketiga, kalau untuk diberikan ke orang yang tidak kenal kok rasanya gak sopan ya… Seolah, kita tidak mengusahakan untuk memberikan yang terbaik…

“Selama masih bisa dipergunakan gak masalah kan?” teman gue membantah.“Gue pernah menerima uang dalam keadaan terlipat… Kertasnya masih tegang, jadi masih baru dong… Ternyata uang iturobek hampir setengah…”

Kadang kalau kita melihat sesuatu yang buruk, kita langsung menolak. Kita tidak ingin menerimanya sama sekali. Sama saja dengan uang yang sudah kumal dan berbau tidak enak. Apalagi yang disertai dengan tambalan plester kanan kiri. Padahal uang itu toh masih bisa bernilai dan masih bisa dipergunakan untuk transaksi.

Sementara dengan uang yang sepintas masih terlihat baru. Ternyata uang yang diterima teman itu terlipat untuk menyembunyikan keadaannya yang sudah rusak. Tentunya uang yang kondisinya robek hampir setengah itu akan tidak bisa digunakan sama sekali. Sesuatu yang tampilanya terlihat bagus dari luar, ternyata didalamnya sudah rusak yang membuatnya tidak berguna sama sekali.

Sesuatu yang terlihat bagus dari luar belum tentu sempurna seratus persen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun