Mohon tunggu...
Ria Tumimomor
Ria Tumimomor Mohon Tunggu... lainnya -

I am an Indonesian woman who loves blogging about my experience on public transportation at http://riamrtumimomor.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gengsi Doong

21 Juli 2010   02:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:43 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gue punya kenalan yang gengsinya luar biasa gedeeee banget… (mudah – mudahan dia gak baca Kompasiana)…. Tapi gengsinya gak pernah merugikan orang lain…cuman seru aja buat dibagi – bagi…

Pada beberapa tahun yang lalu beliau pernah bertugas ke luar kota … Tepatnya dimana maaf banget nih gak bisa di sebutkan… yang pasti di luar Jakarta… Usai bertugas beliau dijamu oleh pekerja setempat dan mulailah ngobrol – ngobrol soal Jakarta… Si Bapak ini ditanya apakah sudah pernah mengunjungi Dufan alias Dunia Fantasi yang saat itu baru mulai beroperasi… Sebenarnya belum pernah sih. Tapi karena gengsi, si Bapak langsung aja bilang, “Oh…ya sudah doooong… Bagus banget deh… Pokoknya kalau kalian ada kesempatan ke Jakarta harus kesana… Gak rugi…”

Sepulangnya ke Jakarta, beliau langsung mengajak anak istrinya untuk kesana. Si anak jelas girang dan gak banyak nanya. Sementara sang istri merasa heran dan nanya deh, “Tumben Pak… Yakin mau kesana? Pasti pengunjungnya banyak sekali nanti… “

Dan dijawab oleh beliau, “Iya… Jangan sampai nanti aku bertugas ke daerah lain dan mendapat pertanyaan yang sama…”

Beberapa belas tahun kemudian, si anak yang sudah dewasa mengajak ayahnya untuk bermain bowling bersama di pertokoan Pasaraya Blok M. Sesampainya disana, si anak langsung meninggalkan bapaknya sejenak untuk membayar dua game bowling sekaligus. Masing – masing untuk dirinya sendiri dan ayahnya. Ketika ia kembali ke bapaknya untuk mengajak mencoba sepatu mana yang pas dengan ukurannya, si Bapak menolak.

“Lho? Bapak tadi katanya mau main bareng saya…Saya sudah bayar buat dua game nih… Masa dua – duanya saya yang main… Pegel deh saya… “

Dengan menggerutu si Bapak menjawab, “Gak ah… Nanti ketauan sama marketing managernya kalau saya tidak bisa main…”

Si anak tambah bingung. Kenapa juga kalau ketauan gak bisa main? Lagipula apa hubungannya sama si marketing manager?

“Iya, tadi pas Bapak duduk disana menunggu kamu dia datang menegor Bapak… Akrab sekali… Katanya kok sudah lama gak ngeliat Bapak main… “

Si anak nyengir…,” Terus Bapak bilang apa sama dia?”

“Yah, Bapak bilang karena sibuk sama kerja makanya tidak bisa sering – sering kesini…,” jawab si Bapak. “Coba bayangin kalau dia lihat payahnya permainan Bapak sama kamu… Ketauan deh Bapak sebenarnya gak pernah kesini…”

Duileee…. Segitu gengsinya….

Tapi akhirnya tibalah waktunya si Bapak meninggalkan kebiasaan sok gengsinya… Yaitu pas harus transfer uang untuk keperluan saudaranya di luar kota …lewat ATM.

Ketika hampir semua bank di Indonesia mewajibkan para nasabahnya untuk mempunyai ATM si Bapak masih belum merasa kelimpungan. Karena biasanya ia meminta tolong anaknya untuk mengambil uang. Tapi ketika saudaranya meminta pertolongan dana secepatnya, bingung deh si Bapak… Mau minta tolong anaknya, masih jam kuliah… Istrinya juga gak bisa menggunakan ATM. Akhirnya ia dihampiri seorang satpam yang melihatnya sedang kebingungan di depan pintu masuk.

“Ada yang bisa dibantu, Pak?” tanya si satpam ramah.

Si Bapak akhirnya memutuskan inilah saatnya untuk melupakan gengsinya, “Kalau boleh saya minta tolong Pak… Saya harus transfer uang lewat ATM, tapi saya tidak tahu caranya”

Istrinya berusaha menahan tawa ketika melihat si satpam cengar cengir mendengar permintaan tolong tersebut. Akhirnya dengan dibimbing si satpam, sukseslah transferan itu dilaksanakan. Satpamnya masih berbaik hati pula mengingatkan agar pin-nya diganti…

“Loh, saya kan gak ngerti caranya?” jawab si Bapak yang bingung lagi.

Satpamnya makin cengar cengir, “Yah, bukan sama saya Pak… Khan tadi saya udah tau nomor PIN –nya… Minta tolong nanti sama anaknya agar diganti… Jangan lupa ya Pak…”

Hehehehehe…. Gengsi memang gak membawa guna sama sekali….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun