Mohon tunggu...
Ria Trimaya
Ria Trimaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka melukis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pengaruh Media Sosial Terhadap Perkembangan Bahasa Gaul

14 Januari 2025   19:50 Diperbarui: 14 Januari 2025   19:50 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di zaman yang sudah modern ini pengunaan media sosial sudah tidak dapat dipisahkan dalam pengunaan sehari-hari. Dengan banyaknya pengguna aktif di seluruh dunia platform seperti Tiktok, Instagram, X, Youtube, dan WhatsApp tidak hanya menjadi sarana komunikasi, tetapi juga tempat berkembangnya bahasa gaul. Bahasa gaul yang awalnya hanya digunakan dalam percakapan sehari-hari kini semakin meluas dan bahkan memengaruhi beberapa budaya bahasa. Pengunaan bahasa gaul di kalangan masyarakat terutama generasi muda sudah banyak digunakan untuk komunikasi sehari-hari. Media sosial sebagai salah satu platfom bersosialisasi secara online menjadi salah satu sebab utama berkembangnya bahasa gaul.

Berikut menjadi beberapa hal yang dapat mempengaruhi berkembangnya bahasa gaul melalui media sosial:

1. Trend di Media Sosial Melahirkan Bahasa Gaul Baru.

Video, meme atau postingan lucu yang sering viral di media sosial tak jarang memunculkan istilah-istilah baru. Misalnya istilah "receh", "santuy", atau "kuy" muncul dari konteks konten tertentu dan langsung diterima masyarakat. Tak jarang juga digunakan langsung untuk percakapan sehari-hari dengan teman sebaya. Fenomena ini menunjukkan bagaimana budaya populer digital mampu menciptakan kosa kata baru.

2. Bahasa Gaul sebagai Identitas Sosial Kelompok Tertentu

Bahasa gaul seringkali menjadi tanda pengenal suatu kelompok. Penggunaan istilah-istilah tertentu mencerminkan bahwa seseorang merupakan bagian dari masyarakat tersebut. Misalnya dalam permainan biasanya mereka menggunakan istilah "noob" yang dapat diartikan sebagai pemula.

3.Pengaruh Lingkungan Digital Individu

Media sosial berperan penting dalam menciptakan bahasa gaul yang digunakan oleh kelompok tertentu. Komunitas online di platform seperti Twitter, TikTok, atau WhatsApp memiliki gaya bahasa unik yang hanya dipahami oleh anggota grup, sehingga menciptakan rasa eksklusivitas.

Dapat disimpulkan bahasa gaul lebih dari sekedar alat komunikasi, bahasa ini merupakan gambaran identitas sosial, budaya dan solidaritas suatu kelompok. Dalam dinamika masyarakat modern, bahasa gaul terus berkembang seiring dengan perubahan tren dan gaya hidup. Namun, penting untuk menghormati perbedaan bahasa dan konteks penggunaannya agar bahasa tetap menjadi alat yang mempersatukan, bukan memecah belah. Kita juga harus terus menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama kita dalam berkomunikasi sehari-hari dengan baik dan benar.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun