Mohon tunggu...
Ria
Ria Mohon Tunggu... Akuntan - Pemilik akun

Akuntant Mengerti Pajak Suka Menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Taliban dan Afghanistan

18 Agustus 2021   14:42 Diperbarui: 20 Agustus 2021   23:46 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Taliban adalah gerakan nasionalis Islam Sunni pendukung Pashtun yang secara efektif menguasai hampir seluruh wilayah Afganistan sejak 1996 sampai 2001. Pada masa  pemerintahan Afganistan pada 1996 -- 2001 Taliban memberlakukan hukum islam secara keras, perempuan dilarang bekerja, bersekolah dan tidak dapat meninggalkan rumah mereka tanpa didampingi suami atau kerabat laki -- laki

Pada tahun 2001, pemerintahan Taliban digulingkan oleh Amerika Serikat karena Taliban dituduh melindungi Osama Bin Laden yang juga dituduh Washington mendalangi terhadap serangan di menara kembar WTC, New York pada tanggal 11 September 2001. Invasi secara mengejutkan dilakukan oleh pihak Amerika Serikat sehingga Taliban langsung keluar dari ibu kota Afganistan, Kabul, maka Amerika Serikat dan negara sekutu yaitu Britania Raya dan Jerman menduduki Afganistan untuk menumpas Taliban dan menjaga keamanan negara. Sejak saat itu terjadi perang dua kubu di Afghanistan, Kubu pemerintahan Afghanistan yang didukung oleh Amerika serikat dan Nato (Inggris, perancis, jerman), dan kubu Taliban yang didukung oleh  Rusis, China, Pakistan, Saudi Arabia dan Qatar

Setelah 20 tahun mendukung, mendanai dan melatih para tentara Afghanistan, pada April 2021, Joe Biden memberi waktu sampai 11 September untuk menarik pasukan AS dan mengakhiri perang berkepanjangan ini, karena Biden merasa Amerika Serikat telah mengeluarkan dana yang cukup besar selama 20 tahun, Biden mengatakan bahwa para pemimpin di Afganistan harus bersatu dan berjuang untuk kemerdekaannya sendiri.

Sejak Mei 2021 serangan Taliban mulai meningkan, PBB mencatat sejak mei 2021 warga sipil yang meninggal meningkat 50%

Pada tangal 15 Agustus 2021, 40.000 pasukan yang telah dilatih Amerika Serikat dibuat tidak berkutik oleh Taliban, Taliban berhasil menguasai istana kepresidenan. Presiden Afganistan Ashraf Ghani mengakui Taliban telah berhasil menguasai Afganistan karena sudah menduduki kantor kepresidenan, Ghani meninggalkan Kabul dan mempersiapkan transisi dan transfer kekuasaan, 

Tujuan Ashraf Ghani meninggalkan negerinya adalah untuk menghindari adanya perang saudara dan pertumpahan darah, namun hingga saat ini keberadaaan Ghani masih belum diketahui, pilihan Ashraf Ghani untuk pergi dari negaranya ini menimbulkan kecaman dimuka public karena dia meninggalkan negaranya saat negaranya berada dalam kondisi diserang, hal ini juga akan menimbulkan krisis kepercayaan, negara -- negara besar seperti AS akan kehilangan kepercayaan terhadap Afghanistan karena pemerintahan justru meninggalkan Afganistan dikala terjadi serangan. Inggris dan Amerika Serikat juga menarik diplomat mereka dari Afganistan

Usai peristiwa ini, bandara internasiolan Kabul ramai didatangi oleh warga  dan orang asing, warga yang mampu membeli tiket pesawat berbondong -- bondong mendatangi bandara sebagai satu -- satunya jalan keluar dari negara tersebut. Ribuan warga lainnya  kini tinggal di ruang terbuka di Kabul, mereka kehilangan keluarga dan tempat tingga,  mereka juga khawatir akan masa depan yang tidak menentu. Jatuhnya kabul akan mengembalikan kekuasaan Taliban yang digulingkan pasukan Asing Amerika Serikat paska serangan 11 September 2001, setelah Taliban berhasil menguasai Kabul, banyak warga ketakutan akan kekuasaan ekstrim kelompok itu.

Pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar sudah dilantik menjadi presiden pada 15 Agustus 2021. Usai merebut kekuasaan di Afganistan, Taliban menjanjikan negara yang aman dan damai. Juru bicara Taliban Zahibullah Mujahid muncul dalam jumpa pers pertamanya, selasa 17 Agustus 2021.

Taliban berjanji akan menghormati hak -- hak wanita sesuai hukum islam, Taliban akan mendorong para wanita bekerja dan memperbolehkan anak perempuan kembali bersekolah, Taliban juga mengatakan tidak akan membiarkan Afganistan menjadi sarang teroris atau basis untuk menyerang negara lain bahkan Mujahid juga berjanji tidak akan menghukum orang -- orang yang sebelumnya melawan mereka dan meminta media untuk tetap independen tetapi jurnalis tidak boleh bekerja melawan nilai -- nilai nasionalisme. 

Menurut beberapa laporan di Kabul, kini keadaan di ibukota relative tenang dan Taliban masih melakukan Patroli. Namun demikian masih banyak warga yang tidak percaya  sepenuhnya dengan janji Taliban, sebagian dari mereka masih trauma dengan kekuasaan Taliban 1994-2001  saat berbagai hal dilarang dan eksekusi dilakukan didepan umum

Namun disisi lain ada sumber yang mengatakan bahwa kekacauan di Afghanistan tidak seheboh yang kita tonton di media, ada juga kelompok penduduk yang mendukung Talibah yang sebenarnya juga menerima keuntungan dari hadirnya kekuasaan Taliban. Kelompok pemerintahan, politikus dan masyarakat pendukung pemerintah memang mengalami ketakutan, dan itu yang menjadi sorotan media. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun