Setiap manusia pastinya pernah minum obat untuk menghilangkan rasa sakit. Tetapi obat tidak hanya digunakan untuk mengobati sakit saja loh....secara ilmu yang saya didapatkan di farmasi, obat itu bisa dipakai untuk mencegah sakit juga loh,,,banyak vitamin yang diproduksi oleh perusahaan farmasi yang diperuntukkan sebagai suplemen makanan. Banyak jenis-jenis vitamin, mulai dari vitamin yang sering didengar sampai nama vitamin yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Seperti vitamin D3, mungkin untuk mayarakat awam tidak tahu akan keberadaan jnis vitamin ini yang sebenarnya ada. Pembuatan obat tidak lah gampang, harus melewati pengawasan yang ketat karena obat yang dihasilkan harus bisa mengobati dan tidak menyebabkan pasien bertambah sakit setelah meminum obat yang dihasilkan. Bayangkan saja jika kita meminum obat dengan tujuan untuk sembuh malah menambah buruk keadaan karena dosis yang kurang ataupun malah berlebihan yang dapat menyebabkan kematian. Harus menghitung dosis obat yang diminum, karena dosis ini sangat lah vital keberadaanya. Jika menyimpang sedikit saja nyawalah taruhannya. Sedikit sharing tentang pembuatan obat di industri farmasi agar mengetahui pembuatan obat dari awal sampai akhir. Jangan sampai kita hanya bisa meminum obatnya saja tetapi tidak mengetahui dibelakang layar pembuatan obat tersebut. Sebagai bagian Quality Assurance di industri farmasi, saya memiliki tanggung jawab terhadap obat yang akan beredar dipasaran. Sebelum obat didistribusikan saya harus mengkoreksi dari proses pembuatan sampai prosedur pembuatan serta dokumen acuan penunjang lainnya. Pembuatan obat itu sangat lah unik, mulai dari penimbangan bahan-bahan sampai dibagian pengemasan. Pada saat proses pembuatan, campuran bahan yang belum lulus pengujian QC haruslah ditempelkan dengan label karantina yang berwarna kuning. Terdapat 3 jenis label : pertama ialah label karantina yang berwarna kuning, kedua ialah label lulus yang berwarna hijau dan terakhir ialah label tolak yang berwarna merah. Metode pengujiannya pun harus tervalidasi agar benar-benar dikatakan valid atau tepat pengujiannya. Ada badan POM sebagai badan pengawasan obat dan makanan yang dalam waktu tertentu melakukan audit ke perusahaan-perusahaan farmasi. Jadi sangat ketat sekali pengawasan dalam pembuatan obat berbeda dengan perusahaan otomotif karena obat yang diminum langsung diserap ke dalam tubuh dan diedarkan melalui pembuluh darah. Jadi jangan dianggap sebelah mata dengan obat-obatan yang beredar dipasaran....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H