Dalam karyanya "Life in Fragments", Bauman mengungkapkan untuk membongkar kamuflase moral yang dianut sekadar sebagai topeng kebersamaan dan keteraturan. Kenyataannya, kehidupan begitu beragam sehingga tidak mungkin ditata dengan satu moral yang rasional dan universal.
4. The Stranger (Orang Asing)
Jika modernitas dipahami sebagai tatanan, maka ambivalensi adalah buangan atau sampah dari modernitas. "Orang asing" bukanlah kawan atau lawan, tetapi mereka terletak pada zona antara (in-between). Kehadiran dan kedatangan "orang asing" dalam tatanan berarti akhir dari normalitas dan stabilitas suatu masyarakat, karena "orang asing" dekat secara fisik, namun dapat diyakini bahwa jauh secara spiritual.
5. Kekuasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu Pengetahuan dan teknologi adalah sebuh hasil dari rasionalitas yang merupakan elemen terpenting dalam modernitas. Menurut Bauman, teknologi menciptakan ruang-ruang bagi homo ludens (para penjudi), homo oeconomicus (para pengusaha) dan homo sentimentalis (kaum hedonis).Â
6. Reproduksi Sosial Dalam Iklan
Masyarakat modern saat ini memiliki ikon utama yaitu produksi dan konsumsi. Iklan yang ada berfungsi sebagai cara untuk menciptakan keinginan konsumen untuk mengonsumsi produk tersebut.
Sumber:
Lestari, E. P. (2021, Desember 3). Liquid Modernity oleh Zigmunt Bauman. Retrieved from kompasiana.com
Pamungkas, T. (2022, Januari 1). Modernitas Cair dan Seni: Membaca Metode Pengkaryaan Titarubi.
Ritzer, G. (2008). Sociological Theory. Bantul: Kreasi Wacana Offset.
Syaifudin (2022), Pemikiran Zygmunt Bauman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H