Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Belajar Menerapi Diri dengan Sistem Bionergi di Ngoplah

2 September 2016   12:48 Diperbarui: 2 September 2016   12:50 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Opa Tjiptadinata Effendi memberikan penjelasan mengenai Terapi Diri menggunakan sistem Bionergi di Ngoplah Kompasiana, Selasa 30 Agustus 2016 (foto:dokpri)

Satu per satu setiap orang yang ada di ruangan Studio Kompasiana, Gedung Kompas Gramedia Palmerah Barat Lt.6, menjalani inisiasi dari dua master reiki, Tjiptadinata Effendi dan Roselina Tjiptadinata, pada acara Ngoplah (Ngobrol di Palmerah), Selasa, 30 Agustus 2016.

MENGIKUTI arahan demi arahan yang disampaikan sang master, merelaksasikan tubuh dan menenangkan pikiran,  inisiasi pun dilakukan. Duduk dengan punggung lurus.Telapak kaki menyentuh lantai. Tidak memakan lama, selesailah sudah. Kami yang menjalaninya langsung diberi selamat. “Selamat, ya,” kata pak Tjip pada saya dengan berjabatan tangan. Hal yang sama juga pada teman-teman yang hadir saat itu.

Sesuai dengan tema Ngoplah hari itu, kami belajar Terapi Diri dengan Sistem Bioenergi (Reiki). Kami menjalani inisiasi, yang dalam Reiki, untuk menggambarkan suatu proses penyelarasan frekuensi energi.

Peserta menjalani inisiasi dari dua master reiki (foto:dokpri)
Peserta menjalani inisiasi dari dua master reiki (foto:dokpri)
Proses inisiasi ini memberikan kemampuan pada penerima untuk menerima dan menyalurkan Bionergi.  Semua benda yang terbuat dari logam, seperti jam tangan, kacamata, dan cincin harus dilepas. Benda yang terbuat dari logam akan menyerap energi.

Menurut pak Tjiptadinata, setelah menjalani inisiasi, seseorang penyembuh. Namun tentu saja tidak seinstan dan semudah itu. Harus bisa menyembuhkan diri sendiri (self healing) dulu, sebelum menyembuhkan orang lain. Itu pun harus dilakukan selama 21 hari berturu-turut. Bila gagal atau terlewatkan, harus mengulang lagi pada hitungan hari ke-1.

Kenapa 21? Hal ini karena siklus bioritme energi adalah 21 hari. Energi membutuhkan waktu satu siklus penuh untuk menyesuaikan dengan diri seseorang.Baru kali iniah saya benar-benar hadir dan mengikuti Terapi Bionergi atau Reiki, meski sudah pernah mendengar tentang Reiki.

Sebelum inisiasi dibutuhkan keyakinan dan kerelaan untuk mengikuti arahan master Reiki (foto:dokpri)
Sebelum inisiasi dibutuhkan keyakinan dan kerelaan untuk mengikuti arahan master Reiki (foto:dokpri)
Meski tertarik, awalnya saya sempat ragu untuk mendaftar lantaran memerlukan waktu seharian penuh. Namun, akhirnya saya pun memutuskan bergabung. Merasa butuh relaksasi karena sedang agak galau.

Ups, ternyata kegalauan itu dapat dibaca dan diketahui oleh pak Tjip, sang maestro Reiki. “Sedang punya masalah,ya? Sekarang sudah cerah auranya. Tadinya walau tertawa,  tidak selepas sekarang,” tuturnya, membuat teman-teman seruangan menatap saya. Hmm...

Ah, agak malu jadinya karena ketahuan. Namun, ada pembelajaran positif jika dalam situasi apa pun, harus selalu berpikiran positif  supaya energi yang tersebar juga positif. Segala yang positif akan mendatangkan yang positif juga. Yups, segala sesuatu bisa diatasi, terutama oleh diri sendiri yang lebih mengetahui. Tentu saja, denga berserah ikhlas juga kepada Tuhan setelah berusaha.

Dua master Reiki, yang juga sepasang suami istri Tjiptadinata dan Roselina Tjiptadinata Effendi berbagi ilmu manfaat Terapi Diri dengan Bioenergi (foto:dokpri)
Dua master Reiki, yang juga sepasang suami istri Tjiptadinata dan Roselina Tjiptadinata Effendi berbagi ilmu manfaat Terapi Diri dengan Bioenergi (foto:dokpri)
Reiki, menurut pak Tjip, ampuh digunakan mengobati diri sendiri. Meski secara tidak sadar manusia telah menggunakannya, seperti mengelus kepala anak yang sakit sehingga menjadi lebih tenang.

Nah,  Reiki perlu dipelajari karena manusia modern bisa dibilang rentan terhadap berbagai penyakit, terutama stress. Reiki dapat mengatasi stress dan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stress. Juga, penyakit yang belum ditemukan cara pengobatannya dalam ilmu kedokteran. Reiki juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan ketenangan batin. Menurut pak Tjip, Banyak orang besar dan top  yang belajar. Salah satunya Sri Sultan Hamengkubuwono X.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun