Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Aku, Sepeda, dan Car Free Day

11 Juni 2015   01:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

"Asyiknya Bila bersepeda, berkeliling kota Jakarta. Kukayuh dengan sukacita, kurasakan indah dunia. Bila kupergi bersepeda bersama. Riang gembira. Senangnya hatiku saat bersepeda" (RAN)

 

LAGU Bersepeda yang dilantunkan grup musik RAN begitu pas menggambarkan rasa senangku saat mengayuh sepeda setiap minggu pagi Car Free Day (CFD), di sepanjang Sudirman-Thamrin, Jakarta. Tidak terasa, sudah tahun ke-7 bersepeda menjadi ajang olahraga sekaligus sarana relaksasi pelepas penat kegiatan selama hari-hari kerja.

Mengenakan celana training panjang, kaus lengan panjang, berselempang tas kecil untuk tempat botol minum, tanda pengenal, dan handphone. Dilengkapi dengan penutup kepala, terkadang ditambah memakai kacamata, begitu gayaku saat bersepeda menyambut minggu pagi.     

Semua terasa indah dan menyenangkan sejak saat kayuhan pertama sepeda. Sudah terbayang jika sejak awal pagi akan menemukan hal-hal yang unik dan berjumpa dengan hal-hal baru yang menyenangkan di sepanjang jalan.  Monas menjadi tujuan akhir kayuhan sepedaku yang mengambil rute dari rumah di Kemanggisan-sepanjang jalan tol Kebon Jeruk-Jalan Panjang-Senayan-Sudirman, Thamrin, dan sampai di Monas.

Kenapa Monas? Tempat ini paling menyenangkan untuk beristirahat sejenak. Hampir selalu ada acara yang tidak jarang menampilkan artis-artis top ataupun keunikan dari sebuah peringatan tertentu. Sambil menikmati pemandangan mata, ikut bernyanyi, dan tentunya menyaksikan tingkah polah warga Jakarta yang ikut memadati Monas.

Semua seakan ada, mulai dari orang yang berolahraga, orang yang berkumpul dengan komunitasnya, orang yang memiliki kegiatan, para pedagang yang menawarkan beraneka ragam barang, pentas kuda lumping, ondel-ondel hingga orang yang berfoto-foto ria dengan seniman Monas yang berpakaian unik, antara lain berseragam tentara emas, tokoh kartun, dan pocong-pocongan.

Semua keunikan dan keindahan setiap Minggu pagi ini bisa kusaksikan dan kualami karena jasa sepedaku. Tubuh semakin sehat dan bugar. Pikiran perlahan menjadi semakin positif dan tenang. Satu hal lagi, bersepeda juga sering kulakukan karena ternyata bisa membuat berat badan tubuhku lebih seimbang !

Berawal dari Teman

Sepeda yang kukayuh setia selama tujuh tahun ini merupakan sepeda pertama yang kumiliki setelah bekerja.Ketertarikan bersepeda membesar saat Nirwana, salah seorang teman yang pernah sekantor, selalu bersepeda untuk ke kantor dari tempat tinggalnya. Menurutku, suatu hal yang luar biasa seorang perempuan bersepeda dari tempat tinggalnya di Pondok Pinang ke kantor di wilayah Tebet. Suatu hal yang tidak terbayangkan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun