#lombahumorplanetkenthirIMLEK datang lagi nih. Sejak tahun baru ini resmi jadi hari libur di kalender tahunan, meriah ada dimana-mana. Meriah. Dominasi warna merah, hujan, jeruk mandarin, kiram kirim sms/wa Gong Xi Fa Cai, pohon keberuntungan, angpao, dan barongsai.
Dua kata terakhir yang kusebut itu paling aku suka saat imlek. Siapa yang nggak doyan angpao dan nggak suka nonton barongsai? Acara meeting di kantor pun, ada tulisannya dress code baju nuansa imlek. Hiburan : Barongsai.
“Sudah siapin Angpao belum? Ini amplopnya.Nanti kasih ke barongsainya,” tanya Amma, salah seorang teman saya.
Aku senyum aja. Segera isi amplop dan titip teman-teman yang agak sedikit punya jiwa ngejahilin ‘barongsai’. Menaruhnya di tempat-tempat tertentu. Bayangin aja, amplopnya nggak cuma di tempat yang susah aja, seperti di pojokan.
Temen-temen banyak juga yang menaruh amplop-amplop itu di langit-langit ruangan, dengan digantung sedikit untaian tali. “Nggak terlalu sadis, tuh?” tanya saya.
“Barongsai kan harus pintar meloncat. Biar aja lompat ngambil angpaonya,” kata Uki, seorang teman.
Barongsai-barongsai itu biasanya memang beredar dari lantai ke lantai ruangan karyawan. Beratraksi sambil ngumpulin angpao setiap kali masuk ruangan.
Nah, selain ngambil amplop yang digantung atau diletakkan di tempat tertentu, teman-teman banyak juga yang ngasih langsung ke mulut si barongsai. Pastinya sih sambil nggak lupa foto-foto.
“Lo mau ngasih langsung nggak? Tanya Amma, mencolek-colek saya
Hah? Aku menggeleng. “Nggak ah!”
Hiks. Nonton barongsai bolehlah tapi kalau dekat-dekat banget, waduh perlu waspada nih. Soalnya beberapa tahun lalu, aku punya pengalaman ajaib sama barongsai. Nggak boleh terulang lagi karena takut ngetop.