Lalu, apa bedanya?Â
Anthotype dianggap jauh lebih ramah lingkungan karena pewarnaannya menggunakan bahan alami yang didapatkan dari tumbuhan atau buah-buahan. Sementara pada cyanotype yang dikenal juga dengan blue-print menggunakan campuran larutan kimia yaitu Potassium ferricyanida dan Ferric ammonium citrate.
Meski demikian, keduanya sama-sama teknik cetak fotografi tua yang dapat membuat terkesima dengan corak dan motif yang dihasilkan. Selain itu, siapapun orang dewasa bisa bereksperimen dengan anotype dan cyanotype
Bereksperimen Anthotype dan Cyanotype
Sebelum memulai bereksperimen anthotype dan cyantotype ada beberapa hal yang perlu disiapkan, mulai dari bahan hingga alat yang digunakan lagi. Lebih baik lagi jika ada yang menjadi mentor atau orang yang pernah atau berpengalaman dalam eksperimen keduanya.
Dalam Antotype dan dan Cyanotype Experiment, yang merupakan bagian dari Visual Art Mini Workshop di Ruang Garasi, semuanya bisa didapatkan sekaligus.Â
Ada Kana Fuddy Prakoso, seniman lukis, sekaligus pemilik Ruang Garasi dan Ariful Amir dari @BacaVisualJkt yang menjelaskan cara dan tahapan membuat karya anthotype dan cyanotype.
Ariful Amir, yang disapa Ari menegaskan perbedaan anthotype dan cyanotype adalah anotype tidak menggunakan larutan kimia seperti cyanotype. Karenanya, anthotype lebih aman jika bereksperimen bersama anak-anak.
Saat itu, saya beserta rekan-rekan Koteka Trip eksperimen antothype dan cyanotype menggunakan media kertas dan kanvas ukuran A5.
Hal yang disiapkan untuk anthotype dan cyanotype, apa saja?
Anthothype terdiri atas emulsi dari bahan alami, aquarel atau watercolor paper, kuas, objek yang akan dicetak (bisa daun, ranting, bunga, negatif film), sarung tangan, deterjen, alkohol 70 % dan air untuk membilas/mencuci, kaca bingkai dan penjepit.