Teng..., Teng.... Teng..., bunyi ketukan di tiang listrik terdengar. Bunyi itu seakan alarm yang membangunkan. Sebuah tradisi sahur di perumahan.Â
Mata mulai mengerjap. Menggerakkan badan untuk segera duduk. Tiga kali dentangan. Berarti sudah pukul 3.00.Â
Setiap satu ketukan menandakan jam. Satu ketukan berarti pukul 1, dua ketukan berarti pukul 2, tiga ketukan berarti pukul 3.
Buatku, tradisi sahur terdiri atas tradisi membangunkan sahur dan tradisi makan sahur
Setiap hari, selama bulan ramadan, harus lekas bangun agar tidak telat makan sahur. Tidak baik kalau terburu-buru.Â
Tradisi Membangunkan Sahur
Ketukan di tiang listrik yang dilakukan hansip saat patroli alias ronda keliling perumahan, bagiku merupakan salah satu tradisi membangunkan makan sahur.Â
Jangan bobok, jangan lagi bobok. Waktunya sahur, jangan lagi tidur Jangan bobok, jangan lagi bobok. Kalau masih bobok nanti tak gigit.Â
Sahur sahur sahur sahur.Bukalah matamu sahur sahur. Sahur sahur sahur sahur. Ayo makan dulu sahur sahur
Lagu dari grup parodi legendaris Project Pop seakan menjadi pengingat untuk segera bangun makan sahur.Â
Dulu, saat jam makan sahur tiba, sempat ada yang berkeliling perumahan. Mereka membawa tetabuhan apa saja, salah satunya galon air mineral.Â