Salah satu komentar yang sering muncul saat halal bihalal setelah ramadan biasanya adalah," Ih kamu gemukan deh."  Lalu biasanya, yang ditegur langsung memegang pinggang atau perut. Buat cewek, ada yang refleks pegang pipi takut kelihatan tembam."Ah masa sih? Beneran nih? Gemukan, ya?"  Nah, terlepas dari benar tambah gemuk atau tidak,  pertanyaan yang harus dijawab, sudahkah makan sehat dan jaga berat badan  selama ramadan? Â
Ya, pernah berada dalam suasana seperti itu pada suatu pertemuan pertama usai lebaran dengan teman-teman, untunglah komentar  ditujukan pada teman yang lain. Berpuasa selama satu bulan ramadan, logikanya memang seharusnya berat badan mengalami penurunan. Puasa, yang berarti menahan diri untuk tidak makan dan tidak minum dalam jangka waktu panjang, memungkinkan diikuti perut yang juga lebih kecil.
Asumsinya, jumlah makanan yang dikonsumsi berubah. Â Asupan saat sahur dan buka puasa berkurang. Namun kenyataannya, tidak semua orang berpuasa menjadi lebih kurus. Memang ada orang yang berhasil menurunkan berat badannya selama berpuasa, Â ada yang merasa stabil saat ramadan dan ada juga yang malahan bertambah berat badan. Kenapa bisa berbeda-beda, ya? Tergantung pola makan seseorang.
1. Selalu Makan Sahur
Selalu makan sahur sehingga membantu kekuatan fisik selama berpuasa. Akhirkan waktu makan sahur sehingga mampu mengurangi rasa lapar dan haus. Anggap saja sahur itu merupakan sarapan yang waktunya dipindahkan lebih awal. Jadi, Nabi Muhammad SAW selalu menyarankan untuk mengakhirkan makan sahur sehingga mampu mengurangi rasa lapar dan haus. Hanya menyantap makanan yang halal dan dari sumber yang halal. Saat sahur, cukupi dan ingat  pentingnya  asupan kadar protein.
2. Enyahkan Rasa Malas untuk Berolahraga
Selama berpuasa,bukan berarti juga puasa olahraga.  Jangan jadikan puasa sebagai alasan malas-malasan untuk beraktivitas seperti biasa. Tubuh harus bergerak setiap hari. Nggak perlu beralasan lemas.  Cukup lakukan gerakan-gerakan olahraga ringan. Agar tidak membatalkan puasa, olahraga sebaiknya  dilakukan di sore hari setelah berbuka. Cukup di dalam rumah saja. Tiga puluh menit sudah cukup. Gunakan panduan dari video-video yang terdapat di internet.
3. Hindari Konsumsi yang Manis BerlebihanÂ
Berbuka puasa dengan yang manis, selain dianjurkan juga menyenangkan. Sayangnya saat berbuka puasa tidak jarang semua yang  rasanya manis-manis hadir karena kebiasaan mengonsumsinya. Ada teh manis, es campur manis, kolak, bubur kacang hijau, dan lainnya. Cemilan takjil pun begitu. Kue-kue yang dhidangkan lebih banyak yang manis.Â
Hayo ngaku, siapa yang suka makanan berbuka puasa lebih dari satu hidangan manis? Padahal, buka puasa sebenarnya sederhana saja, yakni dengan kurma, madu dan mengonsumsi buah yang punya kandungan gula alami. Makanan dan minuman yang manis dapat menimbulkan penambahan berat badan dan kadar gula berlebih dalam darah. Â
4. Air Putih Lebih Menyehatkan
Minum air putih lebih baik dan lebih menyehatkan. Air membantu untuk mencegah kekurangan cairan saat berpuasa. Dibandingkan dengan minuman yang manis mengandung gula, air lebih mudah untuk diserap oleh tubuh. Kalau air putih yang diminum cukup, dengan sendirinya menghindari keinginan untuk menambah asupan ini dan itu yang belum tentu sehat. Bagusnya, air putih yang hangat.
Dikutip dari Kompas. com yang melansir Buzz Feed, cara untuk minum air putih saat puasa, yakni minum dua gelas air putih saat sahur, minum segelas saat bangun tidur dan segelas selesai santap sahur  Saat buka puasa, minum segelas air putih, lalu minum segelas air putih lagi setelah menikmati hidangan takjil.  Siapkan air putih 1,5 gelas sampai dua gelas sebelum dan sesudah shalat tarawih.  Minum segelas air putih selepas makan malam dan siapkan segelas air putih untuk bekal tidur di malam hari