Ingat ramadan, ingat labu kuning. Buah ini merupakan salah satu bahan pangan yang sering muncul untuk digunakan sebagai olahan berbuka puasa. Rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut memiliki kaya manfaat untuk dikonsumsi berbagai kalangan usia.
"Manfaatkan labu kuning itu untuk bikin sesuatu. Jangan didiamkan saja," pintu ibu saat tahu punya buah labu kuning di dapur. Sepintas, muncul bayangan di kepala mengenai pesta halloween ala film-film Amerika.
Orang-orang yang menggunakan buah labu untuk menutupi kepala. Ingatan pun melayang pada sebuah kereta labu cinderella yang digunakan sebagai kendaraan untuk datang ke pesta dansa malam hari.
Ups, hendak diolah jadi apakah labu kuning ini? Labu kuning yang saya punya asli berasal dari Indonesia. Produk lokal. Saya memperolehnya di Bogor, sebagai komoditi pangan yang memang dibudidayakan warga setempat. Warna buahnya yang kuning begitu cantik mulus terlihat.
Seperti dituturkan Anas bin Malik dalam hadis riwayat Tarmidzi, Rasulullah menyukai labu sebagai salah satu makanan favorit. Anas melihat rasulullah memilih untuk menghabiskan satu piring sup labu dalam sebuah pesta. Â
Dapat Diolah Beraneka Ragam
Tanaman labu kuning (Cucurbita moschata) dikenal juga dengan nama labu parang. Termasuk jenis tanaman sayuran buah yang tumbuhnya menjalar. Buahnya punya  daya awet tinggi. Aroma dan citarasanya khas.
Ada yang mengolahnya sebagai makanan kudapan berbentuk kolak, dodol, bolu (cake), kue-kue kering (cookies) dikukus dan dihidangkan bersama kelapa parut, atau sebagai sayur pendamping nasi
Di negara-negara maju, labu kuning merupakan bahan baku industri dalam pembuatan selai, jelly, buah kalengan, mie, manisan, dan permen, atau produk setengah jadi berupa tepung yang dapat diolah lebih lanjut menjadi berbagai macam produk makanan siap konsumsi.