Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pada Ruang Virtual, Kita Berjumpa, Menyapa, dan Tertawa

1 Mei 2020   21:04 Diperbarui: 1 Mei 2020   21:18 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Work from home (wfh) alas kerja di rumah membuat sesama rekan kerja tak harus bertemu lansung. Penggunaan aplikasi untuk komunikasi membuat silahturahmi tetap terjaga meski tak berjumpa (dok.windhu)

Pesan melalui whatsapp itu masuk. "Nanti join kan ya? Jangan lupa." Saya tersenyum menerima pesan dari seorang kawan. Dia mengingatkan agar tak lupa untuk bergabung dalam pertemuan dari sebuah kegiatan rutin yang biasanya diikuti.

Biasanya pertemuan dilangsungkan di sebuah tempat. Selain bertemu muka dan biasanya diselingi dengan sebuah berbagi ilmu yang  pastinya sudah bermanfaat.  Disitu biasanya kami berjumpa. Berbincang banyak hal mengenai masukan, koreksi, peluang, dan pencapaian yang mungkin diraih.

Namun kali ini berbeda. Tidak ada lagi pertemuan fisik akibat pandemi covid-19 yang melanda Indonesia.  Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menekankan pada work from (wfh) alias kerja dari rumah. Semua kegiatan dilakukan dari rumah. Termasuk berlajar dari rumah untuk anak sekolah dan beribadah di rumah untuk semua umat beragama

Mau tak mau, upaya untuk memutus rantai virus corona dengan melakukan semua aktivitas dari rumah membuat harus berkenalan lebih dalam dengan dunia maya. Dunia internet yang ternyata sangat luas. Mampu menjangkau seluruh orang dimanapun bertempat tinggal.

Whatsapp, aplikasi yang paling banyak digunakan untuk berkomunikasi dengan teman (gambar:kompas.com)
Whatsapp, aplikasi yang paling banyak digunakan untuk berkomunikasi dengan teman (gambar:kompas.com)

Berkenalan dengan berbagai aplikasi meeting online 

Berkat adanya koneksi internet, bersama teman tidak perlu lagi bertemu fisik. Teknologi telah mengambil peran yang sangat besar menyatukan berbagai orang. Aplikasi meeting yang sebelumnya tidak pernah digunakan atau hanya sekedar tahu, kini mulai menjadi biasa.

Lantaran kebutuhan, beberapa aplikasi sudah terinstal, baik  di laptop maupun di smartphone yang dimiliki. Sungguh deh, sebenarnya saya pun sebelumnya tak pernah menggunakannya. Keterbatasan bertemu akibat adanya pandemi covid-19 membuat saya harus tahu dan harus menggunakannya untuk ikut pertemuan.

Jika semula saya hanya menggunakan whatsapp, sekarang sudah bertambah yang saya gunakan. Ada aplikasi zoom, google meet, cisco webex, dan skype. Masih banyak jenis aplikasi serupa, tapi itu  yang paling banyak digunakan.  Untuk zoom, sempat juga uninstall setelah banyak pemberitaan rawan disadap peretas. Saya yakin, kini banyak orang yang menggunakan juga beragam aplikasi meeting. Tak hanya pekerja kantoran saja.   

Aplikasi yang paling familiar saya gunakan tentu saja whatsapp. Selama ini, sebelum adanya pandemi covid-19, aplikasi ini sudah cukup lama digunakan. Banyak grup-grup terkait kerjaan yang saya ikuti. Diskusi, bercanda, dan penyaluran instruksi bisa dilakukan dalam grup tersebut, yang dilakukan melalui chat.

Lewat whatsapp yang  bisa digunakan untuk mengirim gambar, video, dan file, sangat efektif bila ada yang perlu disampaikan. Kalau ingin bertemu muka bisa juga dengan video call whatsapp meski terbatas untuk  empat orang saja. Kalau lebih banyak teman yang mau bersilahturahmi, pindah ke aplikasi lainnya yang sudah di install seperti zoom.

Pandemi covid-19 membuat saya menjajal banyak aplikasi meeting, yang sebelumnya tidak pernah saya gunakan. Kecuali whatsapp, yang memang sudah lama saya gunakan tak hanya untuk chat dengan rekan sekerja. Whatsapp juga efektif buat ngobrol dengan kakak dan adik yang tidak tinggal serumah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun