Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Geliat Perempuan Pengusaha Kue Kering Lebaran Musiman

19 Mei 2019   23:55 Diperbarui: 20 Mei 2019   00:01 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebaran tanpa kue kering rasanya tidak mungkin. Kue kering dipastikan selalu menjadi suguhan wajib kala hari raya tiba. Serasa ada yang hilang jika saat berkumpul dengan keluarga, tidak ada beragam kue kering yang bisa dicicipi bersama-sama, seiring dengan manisnya hari kemenangan yang datang.

Umumnya, kue kering yang biasa hadir setiap kali hari raya Idul Fitri tiba adalah kue Nastar, Kastengels, Putri salju, Kue Kacang, Kue semprit, kue kering sagu, dan kue lidah kucing. Varian kue kering lebaran lainnya saat ini masih lebih beragam . Tergantung kesukaan dan selera si tuan rumah untuk menyajikannya dalam jajaran hidangan lebaran.

Pastinya  saat lebaran, suguhan kue kering akan menemani keceriaan di sela-sela mengobrol. Baik dengan keluarga, kerabat, saudara, teman, bahkan hingga tetangga yang berkunjung ke rumah.

Namun, membuat ragam kue lebaran bagi sebagian orang, seakan menjadi pekerjaan rumah di sela-sela rutinitas harian. Terlebih untuk sejumlah perempuan pekerja yang belum tentu memiliki waktu luang untuk membuatnya. Kalaupun ada waktu, belum tentu memiliki peralatan membuat kue

Seandainya mencoba  buat sendiri, tidak jarang ada yang tidak sukses membuatnya. Hasil kue kering dinilai memiliki  rasa dan tampilan kue yang menarik. Keahlian seseorang tidak sama.  Selain itu, membuat kue kering juga membutuhkan ketekunan dan ketelatenan dalam mengerjakannya.  

Lalu bagaimana menyiasatinya?  Kue kering seperti Nastar, kastangels, lidah kucing, kue sagu, seakan wajib tersedia. Untuk menghadirkan  kue kering saat lebaran, mereka yang tidak bisa dan tidak sempat membuat sendiri,bersedia untuk membeli kue-kue kering yang ditawarkan dan dijual.

Rasanya nggak lengkap, lebaran jika tanpa kue kering lebaran (dok.windhu)
Rasanya nggak lengkap, lebaran jika tanpa kue kering lebaran (dok.windhu)

Momen Hari Raya

Peluang itulah yang kemudian menjadi daya tarik bagi para perempuan, kaum ibu lainnya untuk membuat kue-kue kering. Mengemasnya dengan apik, dan menjual beraneka bentuk, jenis, dan rasa kue kering lebaran.

Semakin mendekati hari raya, sejumlah kue kering lebaran saat ini pun sudah mulai dijadikan sebagai souvenir dalam berbagai kegiatan, seperti seminar . Sudah beberapa kali ini, saya memperolehnya sebagai oleh-oleh alias bingkisan dalam goody bag yang diterima.

Karenanya, momen hari raya memang  telah membuka kesempatan untuk menjadi pengusaha kue kering lebaran musiman. Tidak sedikit para perempuan, para ibu yang mengambil peluang ini. Mereka menjadi aktor di balik layar beredarnya kue-kue kering lebaran, yang memang ada hanya pada saat lebaran.

Salah satunya adalah Lina, salah seorang pengusaha kue lebaran musiman yang sudah melakoninya selama bertahun-tahun. Nama perempuan ibu rumah tangga yang tinggal di Palmerah ini, saya ketahui dari Puji, seorang sepupu yang setia menjadi reseller kue-kue buatan Lina.  "Aku jual punya temanku dari dulu. Dari tahun 2000-an," kata Puji, yang letak rumahnya berdekatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun