"Kalau bisa, kamu ingin punya kemampuan superhuman seperti apa?" Sebuah pertanyaan yang menarik untuk dijawab. Kisah mengenai superhuman selalu bisa mengundang minat untuk tahu. Superhuman, apakah benar-benar ada?
Seseorang dengan kemampuan super memang mengagumkan. Banyak hadir dalam kisah komik dan berwujud figur mainan. Mungkinkah superhuman hanya sekedar karakter dalam komik yang digandrungi anak-anak atau ilusi saja?
Apakah kekuatan 'lebih' dari sekedar manusia biasa itu muncul sendiri, atau terbentuk karena keadaan dan lingkungan? Semua itu mencuat saat menyaksikan Glass, film psikologi thriller yang merupakan pertemuan dari dua film sebelumnya, yakni Unbreakable (2000) dan Split (2016).Â
Film karya sutradara terkenal asal Hollywood M. Night Shyamalan ini menjadi akhir kisah tiga manusia dengan kemampuan super, yakni David Dunn (Bruce Willis), Elijah Price alias Mr. Glass (Samuel L. Jackson) dan Kevin Wendell Crumb (James McAvoy).Â
Tak ada yang berubah dari para pemeran utama film Glass. Ketiga aktor kawakan yang hadir dari film  Unbreakable (2000) dan Split (2016). Sebagai para senior dunia film, akting Bruce Willis, Samuel L. Jackson dan James McAvoy tetap sangat memikat.
Membentuk  trilogi Eastrail 177, tentunya kisah dalam film Glass saling berkaitan. Sejumlah gadis dengan tangan-tangan yang diborgol besi pada palang kayu yang kuat, sangat gelisah. Wajah para gadis itu ketakutan dengan tubuh gemetar. Â
Mereka diculik oleh Hedwig alias Patricia alias Kevin Wendell Crumb, alias Horde. Sebuah  awal film Glass dengan penawanan sejumlah gadis di sebuah gudang tua yang berlangsung mencekam.  Â
Tak segan-segan membunuh korbannya untuk dipersembahkan kepada kepribadian monster, yang sedang muncul. Saat David Dunn bertemu dan bersentuhan dengan sosok Kevin, David bisa membaca tindakan kriminal yang telah dilakukan.
Sebagai lelaki dengan kekuatan super, David bisa menemukan lokasi gudang tempat para gadis ditawan. Dibantu oleh anaknya Joseph (Spencer Treat Clark), David pun beraksi diam-diam. Â