Berdiri di bawah tenda kecil yang terletak di depan patung dua tokoh proklamator Indonesia, Soekano dan M Hatta, dengan lantang Parni Hadi sebagai Inisiator, Pendiri dan Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika mengucapkan proklamasi anti kemiskinan.
"Dengan ini kami menyatakan proklamasi. Kami atas nama kaum dhuafa menyatakan kemerdekaan dari penjajahan kemiskinan. Hal-hal mengenai pelaksanaannya diselenggarakan secara seksama melalui program-program pemberdayaan berdasar asas cepat, cermat, tepat, hemat, martabat, dan manfaat. Kemerdekaan dari kemiskinan," tutur Parni tegas.
Panas matahari jelang pukul 14.00 di lapangan Tugu Proklamasi, Sabtu 22 September 2018 tak menyurutkan semangat wartawan senior ini dalam peringatan HUT Dompet Dhuafa. Di sampingnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru saja menggunakan baju dan topi bertuliskan Dompet Dhuafa.
Seiring dengan itu, alunan musik seni tradisional Reog Ponorogo pun terdengar. Pengunjung bisa menyaksikan langsung para penari laki-laki dengan tali, penari bertopeng, dan penari perempuan dengan kuda-kudaan yang ditunggangi beraksi.
Puncak milad 25 tahun Dompet Dhuafa yang digelar sejak pagi hingga sore dipandu dengan MC Dik Doank memang sangat meriah. Beragam kegiatan yang melibatkan kaum dhuafa digelar. Sebuah perhelatan yang menimbulkan rasa haru dan suka cita bagi para dhuafa.
Pernikahan 25 Pasangan Dhuafa
Bagi kaum dhuafa, inilah momen yang membahagiakan. Santoso, salah seorang peserta nikah masal, misalnya. Lelaki berusia 26 tahun ini meskipun bahagia tidak mampu menutupi rasa gugup dan haru di wajahnya, saat akan mengucapkan ijab kabul pernikahan di atas panggung.
Di depan penghulu dan ditonton seluruh pengunjung yang berada di depan dan samping panggung, secara berganti-gantian pasangan yang akan menikah bergantian mengucapkan janji suci dengan mahar berupa uang masing-masing Rp.1 juta setiap pengantin.
"Saya nggak malu, yang penting sahnya menjadi suami istri. Menuju halalnya," ucap Dewi Astuti, istri Santoso sambil tersenyum bahagia. Pasangan yang tinggal di Menteng ini, memang berniat untuk menikah karena sudah dua tahun saling mengenal. Keduanya bekerja di sebuah toko roti yang sama.