"Gitu Aja, kok repot." Kalimat yang begitu dikenal. Mantan Presiden RI ke-4, Abdurahrahman Wahid, yang disapa Gus Dur, seringkali mengucapkannya. Kalimat singkat, tapi langsung mengingatkan pada tokoh pluralisme ini. Sejak masih hidup sampai sekarang, meski telah sewindu berpulang ke Allah yang Maha Esa.
Saat melihat sisi kiri bagian ruangan Pojok Gus Dur, kalimat itu pun terpampang jelas. Tepat di bawah gambar Gus Dur beserta keluarga yang ada sebagai salah satu pajangan penghias dinding.Â
Pojok Gus Dur? Ya, itulah penamaan yang diberikan untuk sebuah ruangan yang dulu digunakan sebagai kantor Gus Dur, di Gedung PBNU lantai dasar, Jl. Kramat Raya 164, Jakarta Pusat.
![Pojok Gus Dur terletak di lantai dasar Gedung PBNU Kramat (dok.windhu)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/01/18/nu-5a604e93cbe52337f65c2562.jpg?t=o&v=770)
Sejak diresmikan menjadi Pojok Gus Dur pada 7 Agustus 2011, ruangan tunggu tamu itu telah diubah serupa perpustakaan mini. Terdapat berbagai koleksi buku Gus Dur dan juga koleksi audio book yang sering didengarkan oleh Gus Dur. Ada juga kaset, foto, compact disc (cakram padat).
Saat peresmian yang digelar tak jauh dari tanggal ulang tahun Gus Dur 4 Agustus saat itu, sejumlah media nasional menuliskannya. Pojok Gus Dur dihadirkan sebagai ruang untuk mencari informasi dan dokumentasi  mengenai  Presiden RI ke-4. Juga sebagai tempat diskusi untuk para Gus Durian, sebutan pengagum, murid, penerus pemikiran, dan perjuangan Gus Dur.
![Ruangan tunggu Pojok Gus Dur (dok.windhu)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/01/18/pgus5-5a604ef9dd0fa877096881d2.jpg?t=o&v=770)
Melihat sejumlah koleksi buku yang ada, mata Endang teman saya membulat. Perempuan berkerudung dan berkacamata ini langsung berseru gembira saat menemukan ada buku yang dicarinya. Â "Ada buku yang lama aku cari-cari," katanya, sambil menelusuri buku lain di rak.Â
Menurut Hasan Bashori, relawan yang ada di Pojok Gus Dur, sedikitnya terdapat 2000 buku di perpustakaan mini Pojok Gus Dur. Tidak semua dipajang karena kapasitas rak terbuka. Sisanya ada dalam rak pintu tertutup. Pojok Gus Dur yang ada di Gedung PBNU Keramat ini saat diresmikan menjadi penggagas Pojok Gus Dur yang ada di daerah.
![Mbak Endang menelusuri buku yang ada Pojok Gus Dur (dok.windhu)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/01/18/pgus2-5a604fc516835f4f9905ed92.jpg?t=o&v=770)
Menurut www.gusdur.net, saat kuliah di Mesir, untuk menghilangkan kebosanan, Gus Dur sering datang ke perpustakaan dan pusat layanan informasi Amerika (USIS). Juga  sering ke toko-toko buku, untuk mendapatkan buku yang diinginkannya.