Beristirahat di Monas, sebelum kemudian mengayuh kembali menempuh rute yang sama. Nah kalau mengambil rute ini biasanya butuh berjam-jam. Tentu saja plus istirahat dan mengayuh perlahan. Setelah adanya jalan layang Permata Hijau, lebih menantang karena harus mengeluarkan tenaga lebih. Kekuatan otot kaki pun harus lebih karena biasanya saat kayuhan menanjak terasa tekanan di paha dan betis.
Nyeri di paha, betis, atau punggung biasanya baru terasa saat sudah selesai kegiatan. Beberapa jam setelah ada di rumah. Kalau bersepeda, agak njarem di bagian paha atas kalau terlalu memaksakan diri berlebih mengayuh. Padahal, sampai di rumah juga bukan berarti pekerjaan rumah usai.
Pekerjaan rumah? Hehehe, maksudnya mulai dari mencuci piring, menyetrika pakaian, mencuci baju, hingga beres-beres rumah. Pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan karena memang tidak akan ada yang mengerjakan selain diri sendiri jika tidak ingin rumah berantakan.
Selain pekerjaan rumah, aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari dalam ruang pun bisa menyebabkan pegal nyeri otot. Kesannya sepele banget sih, tapi pegal itu bisa terasa nggak cuma di kaki. Biasanya, saya merasa pegal di pundak, punggung dan leher.
Saya biasa mengetik di depan komputer cukup lama. Posisi duduk yang lama membungkuk dan tidak selalu tegak, membuat punggung nyeri. Area di seputaran pinggang pun tikut terasa pegal bila saya tidak atau luput menyempatkan diri untuk melakukan peregangan tubuh. Terkadang, saya memutar musik dan bergerak mengikuti iramanya selama beberapa waktu untuk menghilangkan pegal.
Saat di rumah sudah capek, saya pun seringkali gampang tertidur saat di depan televisi. Padahal, posisi tidur yang tidak baik bisa juga menimbulkan pegal. Posisi badan yang salah, seperti penggunaan bantal yang nggak bener seringkali membuat leher saya pegal.
Belum lagi, kebiasan saya yang suka kepraktisan dengan membawa semua yang diperlukan dalam satu tas yang bisa diselempangkan atau dimasukkan seluruhnya ke dalam satu ransel. Nggak jarang kalau bawaan tas berat, pundak pegal. Ditekan tidak terlalu kencangpun, nyerinya sudah terasa.
Untuk mengurangi rasa pegal ataupun nyeri otot yang saya alami, selain pijat dan istirahat tidur, biasanya saya menggunakan bantuan krim otot untuk meredakannya. Kalau nggak pakai krim otot, pegal yang saya rasakan bisa lama pulihnya. Saya nggak ingin aktivitas saya terganggu bila saya memanjakan pegal. Maunya, nyeri otot cepat hilang.
Saya ingin aktivitas sehari-hari tetap berjalan seperti biasa.Tidak mengganggu teman yang kebetulan dekat saya ataupun tidak mengganggu keluarga saya karena saya menjadi lebih lelet mengerjakan sesuatu. Saya nggak mau bikin orang lain merasa gerah karena saya nggak bisa mengerjakan sesuatu karena nyeri otot.