Melalui sebuah seni gambar, seseorang mulai dari anak-anak hingga dewasa, dapat
menyalurkan dan mengekspresikan dirinya. Setidaknya membuat merasa lebih bebas dari tekanan dan lebih bahagia.
Saat berkesempatan untuk mengunjungi pabrik Faber Castell bulan Juli 2017, saya memperoleh kembali roh menggambar. Disana, saya belajar beragam pola untuk menggambar, yakni mulai dari Patterning (mengikuti pola), Pointilism (berupa titik-titik), Squigling (berlekuk), Shading (bayangan), dan Countouring (mengikuti bentuk gambar).
Belum lagi, seni gambar yang ternyata juga bisa diterapkan di di media payung, tas, sepatu, dan lainnya. Tidak melulu hanya kertas. Saat ini dengan adanya teknologi, muncul seni terapan dan desain yang memungkinkan untuk menggambar dengan komputer.
Namun, menggerakan tangan dan mengunakan tangan tetap tak akan pernah tergantikan hingga kapanpun. Menulis dan menggambar dengan tangan memiliki sensasi menenangkan, meningkatkan kreativitas, menjaga keseimbangan otak kiri dan kanan, membantu tetap fokus, dan mempertajam daya ingat
Mengenai  alat gambar, biasanya saya lebih jatuh cinta pada crayon. Namun, saya menggunakan juga pensil warna, cat air, bahkan pernah cat poster. Apapun yang digunakan, satu hal yang penting adalah tidak beracun, terutama bila digunakan anak-anak.
Pastinya, sampai kapan pun juga, menggambar akan membuat anak hingga dewasa tersenyum bahagia. Merasa lebih rileks dan tersalurkan emosinya dengan goresan gambar yang dibuat. Â Dalam menggambar tidak pernah ada yang salah. Jadi, jangan takut untuk menggoreskan pensil dan mewarnainya. Pablo Picasso saja mengatakan,"I paint objects as I think them, not as I see them."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H