Benar juga kata Pablo Picasso, pelukis ternama asal Spanyol, yang mengatakan jika semua anak kecil adalah seorang seniman, namun tidak banyak yang mempertahankannya hingga saat dewasa. Kata Picasso, "All children are artists. The problem is how to remain an artist once he grows up."
Namun, bila ada pameran lukisan di suatu tempat, saya masih suka mengagumi lama-lama hasil karya yang dihasilkan. Rasa salut saya semakin berlipat bila tahu gambar yang dihasilkan oleh yang dianggap mengalami kekurangan/disabilitas.
Sebuah seni gambar memang telah terbukti menjadi penyaluran wadah kreativitas untuk anak-anak yang dianggap kurang mampu belajar akademik. Film Wonderful Life yang mengisahkan Aqil, anak yang mengalami disleksia sehingga tak mampu belajar eksakta dengan baik.
Namun, di sisi lain, Aqil memiliki kemampuan untuk menggambar yang luar biasa. Bahkan sudah menggelar pameran lukisan berulang kali. Dari situ, seni menggambar ternyata sangat luar biasa mempengaruhi jiwa seseorang, terlebih pada mereka yang dianggap mengidap disabilitas.
Faktor penentu keberhasilan seseorang tidak hanya dari keberhasilan akademis.Seni sebagai salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.
Dalam hidup seseorang, ada life skill berupa critical thinking & problem solving, creativity&innovation, communication&information, collaboration. Selain tentunya ada juga Learning & Thinking Skill dari mata pelajaran Bahasa, Membaca, Seni, Sejarah, Matematika, pengetahuan alam, PPKN, ekonomi, geography. Â Menggambar membuat orang lebih kreatif dan inovatif.
Menjelang dewasa, sebenarnya kesukaan orang terhadap seni menggambar tak pernah hilang. Saat menunggu, seringkali saya mencorat-coret kertas.  Dari awalnya tak terbantuk hingga dalam wujud orang. Tak hanya saya, ternyata, banyak  juga orang dewasa lain yang juga suka melakukannya secara tidak sadar.
Bahkan, pada era 2000-an hingga kini, seni menggambar muncul di kalangan orang dewasa. Gambar doodle menjadi populer. Kegiatan mewarnai gambar untuk dewasa pun bermunculan. Gambar digunakan sebagai salah satu bentuk relaksasi bagi orang dewasa.
Bahkan lebih jauh, menggambar juga digunakan sebagai bentuk terapi kejiwaan. Terapi yang membuat secara perlahan seseorang yang membutuhkan terapi kejiwaan sehingga menjadi lebih tenang dan melembut.