Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ungkapkan Indahnya Bahasa Cintamu

4 April 2017   23:54 Diperbarui: 5 April 2017   08:00 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr Johanes Chandra, dokter gizi klinik menyampaikan nutrisi sehat penuh cinta. Termasuk di dalamnya dengan menggunakan umami (dokpri)

“Love can be expressed and received in all five languages. However, if you don't speak a person's primary love language, that person will not feel loved, even though you may be speaking the other four. Once you are speaking his or her primary love language fluently, then you can sprinkle in the other four and they will be like icing on the cake.”

― Gary Chapman

Pernahkah merasa telah melakukan sesuatu untuk orang yang disayang, tetapi ternyata respon yang diharapkan tidak sesuai?  Bingung dan sedikit kecewa muncul dari reaksi yang tidak sama dengan anganan sebelumnya. Terkadang merasa yang diinginkan, berbeda dengan yang diterima.

Kenapa bisa begitu? Padahal yang dilakukan seakan sudah sebaik-baiknya. Adakah yang salah?  Mengungkapkan dan mengomunikasikan sesuatu dengan tepat sangat penting. Terlebih untuk orang-orang yang tersayang di rumah.

Dalam era teknologi dan era media sosial, yang sehari-harinya menuntut serba cepat,  menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Para bapak tertekan dengan pekerjaannya di kantor, para ibu juga mengalaminya dengan pekerjaan rumah tangga, anak pun tertekan dengan beban pelajaran yang harus dihadapi sekolah. Dunia saat ini banyak beredar hal negatif.

Karenanya,  menyampaikan bahasa cinta sangat penting. Bahasa cinta?

Ya, mengekspresikan dan mengomunikasikan dengan kata, gerakan, dan tanda penuh cinta akan memberikan hasil yang berbeda. Selain juga dapat mengurangi beban yang dihadapi di luar rumah. Menggunakan Bahasa Cinta dalam kehidupan sehari-hari akan memberikan

Suasana Graha Jala Puspita yang didominasi warna merah,yang diyakini sebagai warna cinta (dokpri)
Suasana Graha Jala Puspita yang didominasi warna merah,yang diyakini sebagai warna cinta (dokpri)
Saat ini, bila bangun tidur pagi, seringkali yang dicek justru wag (whatsAppgroup) agar tidak ketinggalan informasi. Bukannya untuk menyapa pasangan dan anak.    

“Siapa yang bangun pagi malah ngecek wa?” tanya Psikolog Irma Gustiana Andriani, S,Psi, M.Psi dalam acara Nova Inspiring Day, yang digelar di Graha Jala Puspita, Kamis 30 Maret 2017 lalu. Hampir seribu perempuan yang menggunakan pakaian berwarna merah pun tersenyum-senyum.

Para perempuan ini berasal dari berbagai komunitas yang ada di seluruh DKI Jakarta. Salah satunya adalah Ladiesiana Kompasiana. Warna merah juga mendominasi ruangan, sepadan dengan arti warna merah yang konon warna cinta. 

Selain psikolog Irma Gustiana,  Nova Inspiring Day juga menghadirkan dr Johanes Chandra, dokter gizi klinik dengan materi nutrisi sehat penuh cinta. Selain juga demo masak dengan melibatkan peserta, untuk menghadirkan masakan praktis selama 15 menit bersama Chef Sarwan. Juga disajikan hiburan musik dengan lagu romantis dari D’Cinnamons.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun