Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kenangan Manis dan Hangat dari Suryakencana #KPKTripBogor (2)

12 Maret 2017   23:36 Diperbarui: 12 Maret 2017   23:59 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dodongkal, kuliner dari tepung beras yang diberi parutan kelapa dan gula. Rasanya enak dengan harga murah (Dokumentasi Pribadi)

Eksplorasi kuliner Bogor KPK belum usai. Selesai menyantap hidangan di Keuken Koffie,  dengan menggunakan tiga angkot Bogor warna hijau yang disewa, rombongan gerebek KPK melanjutkan petualangan ke kawasan kuliner Suryakencana (Surken), yang melegenda. Kisah sebelumnya dapat dibaca di #KPKTripBogor (1).

“Bisa ditaruh di piring, pak?” Segera, Sabur, lelaki lansia bertubuh kurus itu meracikkan butir-butir jagung bakar, cacahan timun, diberi gula pasir, dan air cuka ke dalam piring. Asinan jagung bakar  telah siap disantap.

Segera kami bertiga, saya, ira, dan syifa duduk di bangku kayu panjang untuk mencicipi sepiring asinan jagung bakar berwarna kuah merah cabe. Hanya satu piring? Ya, maksudnya biar bisa saling berbagi juga saat mencicipi makanan lain. Hahaha, tentu saja sekaligus biar kompak!

Asinan jagung bakar Suryakencana yang rasa kuahnya asam dan manis dengan cacahan mentimun (Dokumentasi Pribadi)
Asinan jagung bakar Suryakencana yang rasa kuahnya asam dan manis dengan cacahan mentimun (Dokumentasi Pribadi)
Sepanjang jalan suryakencana, tepatnya dekat Gang Aut, banyak sekali ragam kulineran yang menggoda.  Dalam waktu yang hanya 30 menit disediakan, tidak akan bisa mencicipi banyak kuliner.

Pilihan jatuh ke asinan jagung bakar karena dari namanya yang beda. Biasanya, orang lebih mengenal asinan buah yang berisi aneka buah-buahan dan aneka sayuran yang isinya macam-macam sayuran. Sudah pasti, yang namanya asinan jagung bakar isinya, ya jagung bakar pipilan.Saat sesendok asinan jagung bakar masuk ke dalam mulut, rasa kuah manis dan asam berpadu dengan jagung bakar dan cacahan timun yang krenyes-krenyes. Dinikmati perlahan segar terasa perlahan. “Kuahnya pakai cuka dan air panas,” kata Sabur.

Di gerobaknya, Sabur juga menyediakan asinan jagung bakar dalam plastik-plastik yang  bisa langsung dibawa para calon pembeli yang tak makan di tempat. Satu porsi harganya Rp.15.000. Bila suka , bisa juga ditambah dengan kerupuk yang harganya terpisah.

Dodongkal, kuliner dari tepung beras yang diberi parutan kelapa dan gula. Rasanya enak dengan harga murah (Dokumentasi Pribadi)
Dodongkal, kuliner dari tepung beras yang diberi parutan kelapa dan gula. Rasanya enak dengan harga murah (Dokumentasi Pribadi)
Kami sekaligus  membuka bungkusan dodongkal, yang telah kami beli sebelumnya. Makanan dari tepung beras yang bertabur parutan kelapa dan gula merah itu terasa gurih bercampur legit manis. Dengan harga hanya Rp.10.000, makanan ini cukup lumayan banyak porsinya.  Pembelinya pun cukup baik karena menambahkan parutan gula sehingga member warna apik pada dodongkal.

Langkah kaki menyusuri jalan Suryakencana yang berlanjut terhenti saat melihat banyak sekali jajaran orang yang mengantri. Soto kuning Pak Yusup, pilihan kuliner Indonesia. Antriannya panjang. Orang-orang duduk hanya di bangku plastik tampak asyik menyantap soto aneka yang berisi jeroan.

Soto kuning Pak Yusup. Banyak calon pembeli yang rela mengantri (Dokumentasi Pribadi)
Soto kuning Pak Yusup. Banyak calon pembeli yang rela mengantri (Dokumentasi Pribadi)
Satu porsi soto kuning pak Yusup, harganya Rp.30.000. Namun sebenarnya, bisa lebih dari itu harganya karena setiap satu potong jeroan,babat, dan daging dihargai Rp. 10.000. Jadi kalau mengambil lebih, membayarnya juga lebih. Itupun masih bisa ditambah juga dengan perkedel dan nasi  dengan harga berbeda.

Penjualnya sangat  sibuk melayani pembeli yang mengantri. Sambil menunggu pesanan datang, saya tersenyum melihat kaus hitam penjualnya yang bertuliskan “Listen I’m Not busy Just Slow”.  

Hmm, kuah soto kuning yang disajikan panas memang enak. Gurih. Dagingnya pun empuk dikunyah.  Dimakan dengan nasi putih panas, terasa sekali mengenyangkan perut. Pantas saja, semua orang yang menyantap soto kuning pak Yusup begitu lahap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun