Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

(My Diary) Lelaki Satu-satunya Rien

13 April 2016   23:55 Diperbarui: 14 April 2016   00:56 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semuanya seakan baik-baik saja. Hingga di taman itu, dengan nada tercekat, Rien mengatakan sesuatu. Sudut matanya kembali tergenang air. Suatu hal yang sudah lama tidak kulihat langsung.

 “Aku bahagia dengan Raka sekarang. Biarlah begini saja. Walaupun keluargaku hanya keluarga kecil. Cuma berdua, aku sudah bersyukur dan merasa cukup,” ucapnya.

Diary, ternyata teman-teman kantor Rien sering menjodoh-jodohkannya dengan seseorang. Banyak orang mengganggap tidak baik jika perempuan terlalu lama menjanda. APalagi masih muda dan cantik.

Hatiku terhanyut lara. Orang lain memang selalu mengaku dapat memberikan saran terbaik bagi seseorang. Padahal kenyataannya tidaklah selalu benar. “Aku tidak ingin menikah lagi. Biarlah Raka menjadi laki-laki satu-satunya untukku,” kata Rien, dengan air mata menetes.

Diary, Aku hanya bisa terdiam. Aku hanya bisa menepuk lembut pundaknya.

 

Jakarta, 13 April 2016

Untuk teman baikku yang luar biasa

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun