Semuanya seakan baik-baik saja. Hingga di taman itu, dengan nada tercekat, Rien mengatakan sesuatu. Sudut matanya kembali tergenang air. Suatu hal yang sudah lama tidak kulihat langsung.
“Aku bahagia dengan Raka sekarang. Biarlah begini saja. Walaupun keluargaku hanya keluarga kecil. Cuma berdua, aku sudah bersyukur dan merasa cukup,” ucapnya.
Diary, ternyata teman-teman kantor Rien sering menjodoh-jodohkannya dengan seseorang. Banyak orang mengganggap tidak baik jika perempuan terlalu lama menjanda. APalagi masih muda dan cantik.
Hatiku terhanyut lara. Orang lain memang selalu mengaku dapat memberikan saran terbaik bagi seseorang. Padahal kenyataannya tidaklah selalu benar. “Aku tidak ingin menikah lagi. Biarlah Raka menjadi laki-laki satu-satunya untukku,” kata Rien, dengan air mata menetes.
Diary, Aku hanya bisa terdiam. Aku hanya bisa menepuk lembut pundaknya.
Jakarta, 13 April 2016
Untuk teman baikku yang luar biasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H