Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Bacalah Buku, Jadilah Penjual Sukses !

17 Mei 2015   10:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:54 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“LONG weekend… Ingin jalan-jalan berwisata tapi dana terbatas. Nggak kemana-mana,” tulis Indri, seorang kawan saya dalam pesan whatsApp-nya  pada kamis (14/5) lalu.

Saya pun menanggapi pesannya dengan mengirim,” Baca buku saja. Seperti jalan-jalan juga.”

Saya mengutip kalimat Jhumpa Lahiri dalam The Namesake yang mengatakan :”That’s the thing about books. They let you travel without moving your  feet.”

-----

OBROLAN via telepon selular itu kemudian mengingatkan saya pada hari ini, Sabtu 17 Mei 2015 adalah Hari Buku Nasional (#Harbuknas).

Tepat 35 tahun lalu, pada tanggal  dan bulan sama pada tahun 1980, Harbuknas dicanangkan sebagai upaya meningkatkan minat baca, memperbanyak jumlah produksi dan penjualan buku di Indonesia. Penetapan oleh Mendiknas  saat itu, Abdul Malik Fajar yang dibarengkan dengan peresmian Perpustakaan Nasional di Jakarta.

Peringatan Hari Buku Nasional  sudah berlangsung selama puluhan tahun. Meski demikian, Indonesia masih saja dianggap rendah dalam minat membaca buku.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dalam pameran buku Senayan Februari 2015  lalu,  mengakui budaya membaca sampai saat ini masih sulit diterapkan dan minatnya masih rendah.

Berdasarkan data UNESCO, kata Anies, persentase minat baca Indonesia sebesar 0,01 presen. Hal Ini berarti dari 10.000 orang hanya satu saja yang memiliki minat baca.

Idealnya, berdasarkan standar UNESCO, satu orang membaca tujuh judul buku per tahun.

Ikatan Penerbit Buku (IKAPI) berdasar data pada tahun 2013 menyebutkan, Indonesia hanya menerbitkan sekitar 24.000 judul buku per tahun dengan rata-rata cetak 3.000 eksemplar per judul. Dalam setahun, Indonesia hanya menghasilkan sekitar 72 juta buku.

Bandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 253.60 juta jiwa dan berada pada peringkat keempat terbanyak di dunia tahun 2014. Suatu ironi yang menunjukkan Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara lain, di ASEAN, di Asia, apalagi dunia.

Buku dan Orang Sukses

“I don’t believe in the kind of magic in my books. But I do believe something very magical can happen when you read a good book “ (J.K Rowling/Harry Potter author)

----

HAMPIR semua tokoh besar atau orang sukses adalah seorang pembaca buku yang baik. Buat mereka, membaca buku adalah segala-galanya untuk menambah pengetahuan dan membuka wawasan. Buku berpengaruh terhadap intelektualitas dan prinsip hidup. Buku membuat seseorang menjadi unggul dan sukses.

Tokoh dunia yang dikenal sangat gemar membaca, yakni Abraham Lincoln (Presiden AS), Bill Clinton (Presiden AS), Thomas Alva Edison (Penemu bohlam lampu), Isaac Newton (Penemu hukum Newton), Maxim Gorky (Penulis Rusia), Hitler (Nazi Jerman), Albert Einsten (Penemu), John F Kennedy (Presiden AS), Bill Gates (Pendiri Microsoft).

Indonesia juga memiliki tokoh yang senang membaca, antara lain Presiden RI Soekarno dan wakil presiden Muhamad Hatta  (Presiden dan Wakil Presiden RI ke-1), Gus Dur (mantan Presiden RI), Agus Salim (mantan Menlu),  RA Kartini (tokoh emansipasi wanita), Anies Baswedan (Mendikbud RI saat ini),  Basuki Tjahja Purnama (Gubernur DKI Jakarta), hingga Merry Riana (Motivator wanita).

Begitu pentingnya kegiatan membaca, Allah bahkan menurunkan wahyu pertamanya melalui malaikat JIbril, kepada Nabi Muhammad dengan perintah Iqra,yang artinya Baca.

Buku dan Salesperson

“Jika Anda membaca bacaan bidang tentang bidang Anda selama 30-60 menit setiap hari dan berpikir bagaimana dapat menerapkan apa yang telah dipelajari setiap hari, maka akan menjadi semakin baik pada apa yang dilakukan, disadari atu tidak. Peningkatan hasil akan berakumulasi.”

- Brian Tracy (Pebisnis, konsultan, pembicara seminar).

BRIAN Tracy adalah salah satu tokoh mengubah hidupnya secara gemilang melalui penjualan. Tokoh yang mampu mengubah nasibnya yang miskin dan tidak punya uang . Ayahnya tidak memiliki pekerjaan tetap.

Sejak berusia 10 tahun harus bekerja mencangkul rumput liar, membersihkan dedaunan, dan mengirim Koran. Brian meninggalkan sekolah menengah atas dan bekerja sebagai buruh. Bekerja di penggergajian, memotong sikat, menggali parit dan sumur. Bekerja di perkebunan dan peternakan. Bekerja di pabrik dan bidang konstruksi. Semua pekerjaan susah payah dengan keringat mengucur.

Saat sedang tidak mendapatkan pekerjaan sebagai buruh, Brian memperoleh pekerjaan sebagai tenaga penjual dengan komisi langsung. Menjual langsung dari pintu ke pintu dan dari kantor ke kantor.

Brian tidak memiliki rumah. Saat memulai karir penjual, untuk beberapa saat lamanya, jika tidak mendapatkan penjualan, yang mengakibatkan tidak adanya komisi langsung untuk membayar ruangan di rumah sewa, Brian terpaksa tidur di jalan.

Kehidupan Brian mulai berubah saat suatu hari Brian bertanya pada dirinya sendiri,” Mengapa beberapa tenaga penjual lebih sukses dari yang lain?”

Mulai saat itu, mulailah Brian membentuk sejumlah kebiasaan yang mengubah dan mempengaruhi hidupnya yang kemudian dikenal dengan Milion Dollar Habits.

Salah satu dari sejumlah kebiasaan yang dikembangkan Brian adalah : Kebiasaan MEMBACA.

Brian membaca buku-buku tentang penjualan dan menerapkan apa yang dibacanya dalam  menjual. Diikuti dengan kebiasaan bertanya resep sukses dari penjual sukses, mendengarkan program audio, dan mengikuti seminar penjualan, maka hasil penjualan Brian Tracy meningkat dan melampaui setiap orang yang ada di perusahaan.

Brian mengatakan :

Jika Anda membaca buku di bidang Anda, setiap hari selama 30-60 menit, berarti menyelesaikan sekitar satu buku setiap minggu. Jika membaca satu buku setiap minggu, berarti 50 buku setiap tahun. Hal ini setara dengan orang yang bergelar PhD di bidangnya.

Nah, bayangkan jika 10 tahun ke depan dengan 500 buku di bidang pilihan yang telah dibaca, pastinya akan menjadi pembaca dengan pengetahuan terbanyak, paling ahli, dan akan mendapatkan imbalan terbesar di bidang yang dipilih.

Brian Tracy telah menanamkan disiplin diri untuk membaca buku untuk meningkatkan penghasilan sebagai penjual dan mengubah hidupnya. Brian telah mengalaminya sendiri.

Pertanyaannya bagi kita para salesperson, para penjual, sudahkah memiliki dan meningkatkan kebiasaan membaca buku? (#windhu)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Riap Windhu

financial consultant Manulife Indonesia

081287749530/29DFF96E

rwindhu@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun