Adalah Enos juniorku di Korpala Unhas yang memperkenalkanku dengan Bang Syarif. Syarif sendiri merupakan guide di dive morotai. Syarif mengajakku menyelam untuk menyaksikan saksi bisu perang dunia ke II. Dari beberapa titik penyelaman di Pulau Morotai ini bisa kita temui beberapa peninggalan perang dunia ke II.Â
Sisa-sisa peninggalan perang dunia ke II berada di kedalaman  berkisar 30-40 m, karena alasan kesehatan maka aku menolak. Aku bertanya adakah peninggalan yang tidak sampai kedalaman itu. Syarif menjawab, ada tapi wujudnya Ban. Bagiku tak masalah.
Di pulau Dodola pengunjung dapat bermain di pantai, berenang dapat duduk-duduk bersantai di pinggir pantai. Â Hari itu matahari bersinar terang, setelah puas berjalan-jalan di pantai, aku pun beristirahat sambil menikmati mie instant dan pisang goreng sembari mengobrol dengan ibu penjual makanan. Pengunjung juga dapat menikmati air kelapa muda, the, kopi dan camilan yang dijual di warung-warung.
Dewa juga mengajakku untuk mengunjungi pulau dodola kecil, tetapi terik matahari  membuatku tidak bersemangat. Setelah puas di pulau Dodola, aku dan Dewa mencari perahu yang mau membawaku ke pulau Galo-Galo dan pulau Zum-Zum.
Jika menunggu perahu yang membawa kami ke Dodola tentu saja kami tak bisa ke pulau Zum-Zum dan Galo-galo. Ke Galo-Galo sebenarnya keinginan Dewa, dia ingin  mencari rumput laut. Dari Dodola, dengan membayar Rp. 250.000 kami berangkat menuju pulau Galo-Galo. Di pulau ini aku sempat bermain ayunan, ingatanku kembali ke masa kecil dulu. Aku tenggelam dalam pikiranku sendiri sambil menikmati lukisan alam yang terbentang.
Perjalanan di Morotai memberi aku pengetahuan tentang perang dunia ke II. perjalanan ini juga menumbuhkan pertanyaan dalam diriku sendiri dari perang dunia ke II berapa banyak korban dari perang dunia ke II dan apa yang dicari dari perang ini??
Saat perekonomian global terpuruk, pertumbuhan pariwisata Indonesia tetap tumbuh bahkan melebihi pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan data dari Badan Pusat staistik (BPS) menyebutkan bahwa sector pariwisata menyumbang penerimaan negara sebesar 10 miliar dolar AS pada 2013.