Perjalanan untuk mengunjungi ranah minang di mulai dari aku meninggalkan Propinsi Jambi. Hari itu minggu 17 Januari 2016 dengan menumpang bus tariff Rp.160.000,-.Â
Senin, 18 Januari 2016 pukul 05.00 WIB aku telah tiba di Padang. tepatnya di Jln. Ir. Djuanda depan hotel Pangeran. Sambil menanti pagi, aku pun bercakap-cakap dengan tukang ojek.’ Hari pertama di Ranah Minang aku mengunjungi pantai Padang, kemudian mencoba teh talua dan lontong sayur serta pisang goreng ketan.
Pantai Padang (dok. pribadi)
 Esok hari, selasa 19 Januari 2016 aku bertolak ke kab. Solok Selatan untuk melihat kawasan seribu nagari di Kec. Pagu. Perjalanan sekitar 3 jam dan akan melalui danau kembar.
Â
Dari Solok Selatan, Rabu, 20 Januari 2016 aku kembali ke kota padang untuk mengunjungi Museum Adityawarman dan mencoba kuliner durian ganti nan lamo plus MpekMpek. Museum Adityawarman merupakan museum budaya. Museum ini menyimpan dan juga melestarikan benda-benda bersejarah seperti halnya cagar budaya yang berasal dari tanah Minangkabau. Dibelakang museum Adityawarman terdapat museum gempa.
Â
Dari kota Padang tujuan selanjutnya adalah Kota Pariaman. Hari itu kamis, 21 Januari 2016 dengan KA lokal harga Rp. 5.000 aku mengunjungi pantai Gandoriah. Dari pantai terlihatlah sebuah pulau, yakni Pulau Angso Duo. Pulau ini dilengkapi dengan penginapan, musolla dan cukup bersih.
[caption caption="Pulau Angso Duo"]
Di Kota Padang juga terdapat jembatan Siti Nurbaya. Jembatan Siti Nurbaya yang mengisahkan akan jalinan cinta antara dua sejoli yang tak sampai antara Siti Nurbaya dan Syamsul Bahri.