Mohon tunggu...
Irma Sabriany
Irma Sabriany Mohon Tunggu... Freelancer - Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Bahaya Bersama Pacar di Alam Bebas

25 Mei 2015   21:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:36 1478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini berawal dari pengalaman saat mendaki gunung Semeru. Begitupun fenomena yang di kalangan anak muda yang mendaki gunung bersama pacar.

Ketika melakukan pendakian ke Semeru, menuju Ranukumbolo dari Kalimati, saya berpapasan dengan sepasang kekasih.Tampak jelas di mataku sang pria membawa carrier yang besar. Semua barang dibawa oleh sang pria.Tahukah apa yang dibawa sang wanita?Hanya sebuah tas, yang entah isinya barang pribadi, mungkin.

Pemandangan yang sama terlihat, ketika mendaki Gunung Lawu, Selasa (14/04/2015).Pagi itu saat membuka tenda terlihat sepasang kekasih.Sepertinya masih anak SMA. Mereka mendaki via Cemoro Sewu.Pasangan itu cumamembawa air mineral dan tongsis.Sepatu converse yang tak diperuntukkan dalam pendakian gunung, justru itu yang mereka pakai.

Bagiku, tidak ada yang salah jika berkegiatan di alam bebas bersama pasangan.Itu urusan moral mereka. Tetapi, sebaiknya mendaki berpasangan tidak dilakukan. Mengapa? Ini beberapa alasannya.

1.Ketika terjadi terjadi masalah terhadap salah satunya, maka pasangannyapasti kewalahan untuk menanganinya. Apalagi bila pasangan itu tak terlatih untuk mendaki gunung.

2.Meskipun berangkat bertiga, dengan formasi dua perempuan dan satu lelaki. Misalnya A dan B adalah perempuan, C seorang laki-laki yang merupakan pasangan dari B. Itupun masih riskan ketika ada yang mengalamihypothermia. Bila A dan B bersamaan mengalami gejala hypothermia, tindakan apa yang akan dilakukan si C? Andaikan si B memiliki pengetahuan dalam penanganan hypothermia dan bisa mengatasinya, sementara si A benar-benar buta dengan penanganannya. Itupun tak akan membuat korban tertolong. Disinilah urusan cinta bisa merusak pertolongan pertama.Seharusnya si C memprioritaskan untuk menolong si A, tetapi karena didorong oleh rasa sayang, maka si C lebih menolong si B. A dipastikan menjadi korban, di antara cinta dan pilihan.

3.Dan yang paling parah jika berangkat berdua, apabila salah satunya mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan kematian. Ia yang ditinggalkan akan mengalami trauma yang luar biasa. Bila memang sang pasangan yang hidup masih merasa ada yang patut dikenang, mungkin bagian kematian itu yang selalu teringat. Itupun, jika memang cinta masih ada setelah pasangan tiada.

Bagi sebagian orang, bepergian bersama pasangan di alam bebas akan menyenangkan, tetapi bagiku tidak. Resiko yang akan di timbulkan dan dampaknya akan lebih berbahaya.

Contoh lain ketika tiga orang sedang melakukan kegiatan penyelaman, terutama padabuddy breathing. Tindakan ini dilakukan jika terdapat masalah yang berhubungan dengan udara ataukah masalah alat (regulator). Bila hal ini terjadi,maka kedua penyelam harus naik.Bila keduanya merupakan pasangan yang berpacaran, keasyikan dengan indahnya pemandangan bawah laut, bisa membuat mereka abai. Kedua penyelam bisa melupakan prosedur penyelamatan.

Dan pada akhirnya, alam tidak akan pernah mengkhianati orang-orang yang mencintainya. Alam merupakan suatu media untuk belajar praktis, yang akan mendukung sekolah atau universitas sebagai media belajar yang teoritis. Susah terjadi pembelajaran, bila pasangan yang mendaki tidak siap secara teknik dan ilmu dalam pendakian gunung. Cinta dan kematian adalah hal tipis bila tidak melakukan persiapan pendakian yang cukup.

*Note: Terima Kasih Buat Bang Ostaf yang telah membantu merevisi tulisan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun