RIANTO
201010700078
PENULISAN KREATIF
SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS PAMULANG
Naluri Dalam Mahluk Hidup
Kali ini kita membahas mengenai naluri manusia dan hewan. Manusia memiliki naluri yang sama dengan hewan. Naluri adalah sebuah anugerah yang tuhan berikan untuk ciptaan-Nya. Namun dari kesamaan naluri antara manusia dan hewan dapat di bedakan dengan adanya akal untuk berfikir yang dimiliki manusia, sedangkan hewan tidak mempunyai akal untuk berfikir.
Contoh naluri yang dimiliki hewan yaitu misalnya seeokor kucing yang melahirkan anaknya. Disitu kucing mempunyai naluri yang tidak di ajarkan oleh bapak ibunya yaitu dengan melahirkan sendiri, tanpa bantuan hewan lainya. Lalu dengan sendirinya anak kucing tersebut menetek kepada ibunya. Sampai mereka tumbuh dewasa dan mencari makan sendiri. Begitu pun naluri manusia yang dengan sendirinya ada, tanpa ajaran dari nenek moyangnya. Naluri manusia hanya kepuasan dan hayalan belaka.
Lalu apa yang menjadi pembeda antara naluri manusia dengan naluri hewan?
Naluri hewan akan terus seperti itu regenerasinya akan mengerti dengan sendirinya tanpa mengenal ID,EGO,DAN SUPEREGO. Tetapi yang membedakan naluri manusia dengan naluri hewan dengan adanya ID,EGO, DAN SUPEREGO yang terdapat pada diri manusia itu sendiri. Naluri manusia yang selalu berkeinginan kepuasan saja dengan menghayal, ID tidak bisa mewujudkanya, disitu ada tugas EGO yang mencari cara agar terpenuhi kebutuhan dan kepuasanya. Dan ada SUPEREGO yang mengendalikan keinginan-keinginan naluri manusia tersebut.
Pada konsep naluri menurut Freud sendiri bahwa naluri merupakan instink psikologis bawaan dari eksitasi yaitu keadaan tegang dan terangsang akibat adanya suatu kebutuhan pada tubuh. Adapun ID merupakan bentuk untuk memberikan pelepasan kuantitas-kuantitas dari eksitasi. EGO adalah sebuah aktivitas impulsif dalam pembentukan keinginan. SUPEREGO sendiri merupakan merepsentasikan yang ideal dan real untuk kenikmatan yang realitas . superego adalah bentuk-bentuk asosiasi anak yang dimiliki orangtuanya dalam hal apa yang baik dan salah, dan apa yang buruk dan berdosa.
Jadi pada kesimpulanya naluri manusia dengan naluri hewan dapat di bedakan dengan adanya akal yang mampu untuk berfikir dan pendidikan sebagai pengerem, dan di kendalikan oleh Id,Ego, dan Superego pada naluri manusia. Sedangkan naluri hewan hanya sebatas untuk kehidupanya sampai mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H