Mohon tunggu...
Rianti Nurul hidayah
Rianti Nurul hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya mahasiswa angkatan 2024 di IAIN kendari

Hobi sya membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pilkada Terhadap Ekonomi

28 November 2024   18:30 Diperbarui: 28 November 2024   18:47 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilkada 2024 diperkirakan tidak memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Menurut ekonom, kontribusi Pilkada terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hanya berkisar antara 0,1% hingga 0,2%24. Meskipun ada peningkatan konsumsi terkait pengeluaran kampanye, efeknya terbatas pada lembaga nonprofit dan tidak mendorong investasi secara signifika. Sementara itu, belanja pemerintah dan konsumsi rumah tangga diharapkan meningkat, tetapi dampak keseluruhan tetap lebih kecil dibandingkan pemilu legislatif dan presiden.

Adapun dampak positif dan dampak negatif pilkada terhadap ekonomi yaitu:

1. Dampak positif pilkada terhadap ekonomi 

Pelaksanaan Pilkada serentak 2024 di Indonesia diperkirakan akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa kegiatan kampanye akan meningkatkan permintaan di sektor transportasi, makanan, dan hiburan, yang pada gilirannya menggerakkan peredaran uang dan menciptakan lapangan kerja sementara. Selain itu, anggaran pemilu sebesar Rp15,87 triliun juga diharapkan mendorong konsumsi masyarakat dan pertumbuhan sektor UMKM.  Namun, stabilitas politik tetap penting untuk menjaga kepercayaan investor.

2. Dampak Negatif pilkada terhadap ekonomi

Pilkada 2024 diprediksi berdampak negatif terhadap ekonomi Indonesia, terutama dalam hal pembangunan dan investasi. Ekonom mengkhawatirkan bahwa perubahan politik di tingkat daerah dapat mengganggu implementasi kebijakan pemerintah pusat, menyebabkan ketidakpastian yang membuat investor cenderung "wait and see" sebelum berinvestasi. Selain itu, pengeluaran pemerintah yang besar untuk pemilu dapat meningkatkan inflasi dan mengalihkan fokus dari rencana pembangunan jangka panjang. Kualitas kebijakan juga bisa menurun akibat politik.

Pasangan calon bupati dan wakil bupati Konawe Selatan, Radhan Nur Alam dan Rasyid, berfokus pada penguatan ekonomi di daerah Lalembuu melalui sektor pertanian dan perkebunan. Mereka berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur dan menyediakan sarana serta prasarana bagi petani guna mendukung produktivitas pertanian. Selain itu, tim pemenangan mereka menekankan pentingnya aksesibilitas jalan untuk memperlancar distribusi hasil pertanian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun