Mohon tunggu...
Rianti Marena
Rianti Marena Mohon Tunggu... -

kulikata

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Suratku Buat Dia

3 Mei 2014   04:20 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:55 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada

Sang Penangkup Langit

(sebab di atas maupun di bawah-Mu tiada lagi langit)

Ketika jalan yang kutempuh tak lagi lurus dan mulus,

barisan awan gelap menaungi raga letihku,

bisik-bisik angin buat niatanku memupus,

rasa takut dan ragu menyurutkan tekadku,

gurindam sepi tergaung dari celah-celah hati nan tandus

mengantar jiwa yang tertatih berpacu waktu

masih ada secercah harapan dan senyum tulus

menyertai, menguatkan, dan menemani ketiadaanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun