Mohon tunggu...
Ruang Mahasiswa
Ruang Mahasiswa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa berfokus pada bidang politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adanya Ketidakadilan Gender

26 Juni 2024   09:02 Diperbarui: 26 Juni 2024   09:11 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ditulis Oleh : M. Bagus Rifana Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pamulang/dokpri

Ketidakadilan gender merupakan salah satu isu sosial paling mendesak yang dihadapi dunia saat ini. Meskipun telah ada banyak kemajuan dalam beberapa dekade terakhir, ketidaksetaraan gender masih sangat nyata dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, hak-hak reproduksi, dan representasi politik. 

Dalam opini ini, saya akan membahas penyebab ketidakadilan gender, dampaknya, dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara.

Penyebab Ketidakadilan Gender :
Ketidakadilan gender sering kali berakar dari norma-norma budaya dan sosial yang patriarkal. Di banyak masyarakat, perempuan dan kelompok minoritas gender dipandang lebih rendah dibandingkan laki-laki, dan peran mereka sering kali dibatasi pada tugas-tugas domestik. Stereotip gender yang kaku memperkuat ketidakadilan ini, di mana laki-laki diharapkan menjadi pemimpin dan pencari nafkah, sementara perempuan diharapkan mengurus rumah tangga dan anak-anak.

Selain itu, ketidakadilan gender juga diperkuat oleh sistem hukum dan kebijakan yang diskriminatif. Banyak negara masih memiliki undang-undang yang tidak memberikan perlindungan yang cukup terhadap hak-hak perempuan, termasuk hak atas kesehatan reproduksi, hak untuk bekerja dalam kondisi yang adil, dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik.

Dampak Ketidakadilan Gender :
Dampak ketidakadilan gender sangat luas dan merugikan tidak hanya bagi perempuan, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Ketidakadilan gender menghambat kemajuan ekonomi, karena ketika perempuan tidak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan dan pekerjaan, potensi mereka untuk berkontribusi secara penuh terhadap perekonomian menjadi terhambat. 

Menurut berbagai penelitian, peningkatan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi secara signifikan.


Selain itu, ketidakadilan gender juga berdampak negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan perempuan. Kurangnya akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, termasuk layanan kesehatan reproduksi, dapat meningkatkan risiko kematian ibu dan anak, serta berbagaimasalah kesehatan lainnya.


Secara sosial, ketidakadilan gender memperkuat siklus kemiskinan dan ketimpangan. Ketika perempuan tidak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan dan pekerjaan, mereka lebih mungkin untuk tetap hidup dalam kemiskinan, dan hal ini dapat berdampak pada generasi berikutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun