Mohon tunggu...
Muhammad Afriansyah
Muhammad Afriansyah Mohon Tunggu... Dosen - Manusia biasa yang akan terus belajar.

Maafkan saya apabila ada kesalahan ucapan maupun tulisan. Mohon Kritik dan Saran nya.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Golput Bukanlah Solusi!

16 April 2019   23:33 Diperbarui: 16 April 2019   23:44 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pesta demokrasi akbar kita tak terasa akan diselenggarakan dalam waktu dekat, ya benar PEMILU serentak yang bukan hanyapemilihan Presiden dan Wakil Presiden tetapi juga pemilihan akan calon Legislatif. Uforia akan pemilu seharusnya menjalar ke seluruh elemen masyarakat karna makan demokrasi ialah berperan pentingnya rakyat dalam menentukan wakil wakil mereka dan calon pemimpin yang akan datang.

Tapi disisi lain ada hak untuk untuk memilih maka ada pula ada hak untuk tidak memilih atau kita menyebutnya GOLPUT. Ini tentunya kembali ke individu masing-masing apakah akan menggunakan suaranya atau hanya membiarkan suaranya hilang begitu saja. Tentunya sebagai warga negara yang baik menggunakan hak suara merupakan cara untuk mewujudkan demokrasi yang lebih baik kedepannya.

Sebagai negara yang menganut akan demokrasi Hak Memilih merupakan salah satu keistimewaan yang sayang untuk dibiarkan begitu saja, apalagi momentumnya hanya sekali dalam lima tahun.

Suara kita sangatlah berperan besar untuk bangsa Indonesia kedepannya walaupun hanya satu suara di bilik-bilik suara tersebut. tapi dengan itu kita akan menentukan arah Indonesia kedepan yang tentunya kita berharap lebih baik dengan representasi wakil-wakil kita yang kita pilih nanti. Semua kalangan sepatutnya dari berbagai macam profesi, usia, suku, agama yang ada di Indonesia turut serta dalam menetukan pemimpin tuk lima (5) tahun yang akan datang.

Tentunya dalam menentukan pilihan bukanlah dengan dasar kebencian apalagi di dikte melainkan sesuai akan hati nurani yang bisa didapatkan dengan mengenal lebih jauh melalui visi dan misi maupun track record para calon baik capres-cawapres maupun caleg masing -masing.

Maka dengan hal ini setidaknya kita tidak bersikap apatis bahkan apolitis terhadap pemilu kali ini, karena dengan mengenal masing masing calon tentunya kita dapat mengira-ngira bagaiamana arah Indonesia kedepannya apabila pilihan kita yang akan menang nanti.

Golput sekali lagi hak masing-masing individu, tapi apakah itu solusi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik?!. Saya kira tidak karena diamnya kita dalam menentukan suara untuk memilih maka akan sama halnya dengan memundurkan demokrasi kita seharusnya terus berkembang untuk lebih baik lagi.

Dengan Golput (meskipun itu hak masing-masing) maka tentunya suara kita bisa saja menjadi target mobilisasi oknum oknum yang tak bertanggung jawab sehingga mencederai makna pemilu yang jujur dan adil. 

Disisi lain dengan memilih untuk Golput maka kita menghilangkan salah satu makna dari demokrasi yaitu barpartisipasi dalam menentukan perwakilan kita. Meskipun tidak ada yang sepenuhnya orang yang baik dalam pemilu kali setidaknya kita mencari yang keburukannya paling sedikit, bukan malah tak memilih sama sekali.

Tidak ada pemimpin yang sempurna di dunia ini, tetap gunakan hak suara kita sebagai salah satu hak kemewahan kita dalam ber-demokrasi untuk memilih pemimpin kita yang akan datang. Cukup 5 menit untuk 5 tahun yang akan datang, jadi jangan lupa nyoblos ya kawan-kawan sekalian.

Sebagai warga negara yang baik menggunakan hak suara atau memilih merupakan partisipasi kita dala pemilu 2019 untuk masa depan Indonesia yang lebih baik dan Golput bukanlah solusi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun