Mohon tunggu...
Rian Raymon Tarantein
Rian Raymon Tarantein Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Ora Et Labora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejarah Hari HIV/AIDS Sedunia: Mengingat, Mendidik dan Memberdayakan

1 Desember 2024   09:00 Diperbarui: 1 Desember 2024   09:11 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peringatan 1 Desember Sebagai Hari HIV/AIDS Seduania (Sumber: Pexels/Kredit Foto)

Setiap tanggal 1 Desember, dunia memperingati Hari HIV/AIDS Sedunia sebagai momentum penting untuk meningkatkan kesadaran, mendidik masyarakat, dan mendukung mereka yang hidup dengan HIV/AIDS. Hari ini bukan hanya simbol perlawanan terhadap epidemi HIV/AIDS, tetapi juga pengingat untuk terus memperjuangkan hak-hak orang yang terdampak serta memberantas stigma yang masih melekat hingga saat ini.

Lahirnya Hari HIV/AIDS Sedunia

Hari HIV/AIDS Sedunia pertama kali diperingati pada tanggal 1 Desember 1988. Gagasan ini dicetuskan oleh dua pejabat informasi masyarakat dari Program AIDS Global yang berada di bawah naungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu James W. Bunn dan Thomas Netter. Inspirasi mereka berasal dari kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran global tentang HIV/AIDS dan menggalang dukungan dalam mengatasi dampak epidemi ini.

Tanggal 1 Desember dipilih karena berada di antara jadwal besar lain dalam kalender internasional, sehingga memberikan ruang khusus untuk fokus pada isu ini. Momen ini kemudian diakui secara resmi oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1990, memperkuat statusnya sebagai peringatan global.

Epidemi HIV/AIDS: Perjalanan Sejarah dan Tantangan

HIV/AIDS pertama kali diidentifikasi pada awal 1980-an di Amerika Serikat. Dalam beberapa tahun, penyakit ini menyebar ke seluruh dunia, menginfeksi jutaan orang tanpa adanya pemahaman yang jelas tentang cara penyebarannya. Ketika HIV/AIDS pertama kali muncul, banyak orang yang hidup dengan penyakit ini mengalami diskriminasi dan stigma, sebagian besar disebabkan oleh kurangnya pengetahuan serta asosiasi penyakit ini dengan kelompok tertentu.

Seiring berjalannya waktu, penelitian tentang HIV/AIDS berkembang pesat. Pada tahun 1987, obat antiretroviral (ARV) pertama, AZT (zidovudine), disetujui. Meski obat ini membantu memperlambat perkembangan HIV menjadi AIDS, akses terhadap pengobatan tersebut terbatas pada negara-negara maju.

Tahun 1996 menjadi tonggak penting dengan ditemukannya terapi antiretroviral kombinasi, yang memungkinkan banyak orang dengan HIV untuk hidup lebih lama dan lebih sehat. Namun, ketidakadilan dalam akses terhadap pengobatan tetap menjadi masalah besar, terutama di negara-negara berkembang.

Tema Tahunan Hari HIV/AIDS Sedunia

Setiap tahun, Hari HIV/AIDS Sedunia diiringi dengan tema tertentu yang menyoroti berbagai aspek dalam penanganan HIV/AIDS. Tema-tema ini mencerminkan upaya global untuk tidak hanya mengatasi dampak medis HIV/AIDS tetapi juga tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh mereka yang terdampak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun