Mohon tunggu...
Ria Novidyawati
Ria Novidyawati Mohon Tunggu... -

I'm a female

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resume 8: Penanaman Olimpisme untuk Membangun Semangat Perubahan

27 Oktober 2013   22:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:57 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada hari Sabtu tanggal 26 Oktober 2013, tiba saat nya kuliah olimpisme. Pada pertemuan ke-8 ini kami tidak di ajarkan oleh Om Jay melainkan oleh dosen pengganti. Hal ini karena Om Jayberhalangan untuk hadir.

Materi yang disampaikan adalah mengenai “Penanaman Olimpisme untuk Membangun Semangat Perubahan”.

I.Mengapa Harus Berubah

Perubahan dapat kita artikan dari dua sudut pandang yaitu fisik dan psikologis. Pertama pengertian perubahan menurut fisik yaitu ada pergeseran, metamorfosa. Kedua di lihat dari psikologis, perubahan adalah keinginan/ keengganan, beban/ susah/ stress, tantangan. Jadi menurut saya perubahan itu merupakan proses beralihnya suatu makhluk hidup ataupun hal lain dari keadaan yang kurang baik ke keadaan yang lebih baik ataupun sebaliknya. Karena menurut saya ada perubahan yang bersifat positif da nada juga perubahan yang bersifat negatif. Perubahan juga juga tidak hanya terjadi pada makhluk hidup yang bersifat individu.

Perubahan juga dapat terjadi secara global dan menyeluruh atau mendunia. Misalnya dalam sector ekonomi adanya perubahan pada pasar global, informasi sebagai komoditi, kompetisi, privatisasi. Dalam bidang teknologi terjadi perubahan miniaturisasi, digitalisasi,otomatisasi, aplikasi, perkembangan basis data. Dalam bidang politik terjadi demokratisasi, tekanan negara maju, kekuasaan negara vs individu. Dalam bidang social budaya terjadi perubahan dalam nilai-nilai bermasyarakat,budaya global, peran informasi.

Perubahan itu “Pasti dan Harus Diantisipasi” artinya pertama perubahan terjadi setiap saat pada setiap “aspek kehidupan” (manusia,organisasi,perusahaan, bangsa,negara, alam) dan “berlangsung secara alamiah”. Kedua perubahan bersifat “pasti” dan tidak bisa dihindari/ ditolak, hanya dapat disikapi dan diantisipasi. Ketiga Setiap perubahan akan berdampak + (peluang baru) sekaligus – (tekanan, kehilangan, tersingkir) pada tatanan yang ada.

Ada pandangan mendasar tentang Bagaimana Menyikapi Perubahan, yaitu:

“Kekuatan Otak” (brain power) kini lebih berperan daripada “Kekuatan Otot” (brute power)

Sumber daya ekonomi tidak lagi muncul dari “kekayaan alam” tetapi dari “kekayaan pola pikir” (Jhon Schuly).

Sebenarnya idak ada negara/perusahaan yang “bangkrut”, yang ada adalah “tersingkir” atau kalah bersaing(Peter Drucker).

“Know more” kini lebih berperan dari pada “have more”(Brian Tracy).

Ada juga Peringatan Orang-Orang Bijak Dalam Menyikapi Perubahan, yaitu:

Charles Darwin (1859):

“Bukan dari ukuran besar ataupun kecil yang akan mampu bertahan, melainkan dari yang mampu lebih cepat beradaptasi.

Charles Handy (1997):

“Kita akan membuat kesalahan bila kitaberanggapan bahwa masa depan adalah kelanjutan masa lalu… sebab masa depan itu akan sangat berbeda dengan masa lalu. Kita harus meninggalkan cara lama agar kita sukses menghadapi masa depan.

Michael Hammer (1997):

“Kalau kita merasa diri kita hebat, kita akan binasa. Sukses di masa lalu tidak menjamin sukses di masa depan. Formula sukses di masa lalu akan jadi penyebab kegagalan di masa depan.

Bahkan dalam Kitab Suci Telah MengingatkanAgar Manusia Selalu Siap Menghadapi Perubahan Dunia :

1. Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum, sehingga mereka akan mengubah keadaan yang ada pada mereka sendiri “ (Surat Ar-ra’ad :11)

2.Sesuai Fitrahnya Manusia Diciptakan Sempurna, Sebagai Bekal DalamMenghadapi Perubahan Dalam Kehidupannya ….

“Sesungguhnya Kami telah meciptakan manusia dalam bentuk yang Sebaik baiknya.” (Surat At’ tiin : 4)

3.Untuk Menghadapi Kehidupan Didunia, Manusia Perlu Belajar…..

“Bacalah !! Tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajar dengan perantaraan kalam”(Surat Al’alaq : 3-4)

4.Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Alkitab, Roma: 12-2)

II.Memahami Proses Perubahan

Sikap-sikap manusia dalam menghadapi perubahan tersebut, yaitu Antisipatif, Reaktif, dan Terpaksa (Situasi Krisis). Antisipatif yaitu Kesadaran diri,direncanakan dengan baik,orientasi jangka panjang,lebih nyaman, hasil yang dicapai maksimal. Reaktif yaitu respon spontan karena tuntutan, perencanaan mendadak, orientasi jangka pendek, stress,hasil yang dicapai minimal-optimal. Terpaksa dilakukan, manajemen krisis, orientasi penyelamatan, chaos/depresi,hasil yang di capai minimal. Jadi pada dasarnya perubahan yang terjadi tidak selamanya diterima oleh seluruh makhluk hidup. Ada makhluk yang setuju dengan adanya perubahan adapun makhluk yang tidak setuju terhadap perubahan yang terjadi.

III.Membangun Semangat Untuk Berubah Melalui Penanaman Olympism

Keyakinan merupakan hal yang mendasari perubahan. Perubahan pada diri seseorang terjadi jika individu tersebut berkeyakinan untuk mengubahnya kea rah yang lebih baik atau pun kearah yang kurang baik tergantung dari keinginan individu tersebut.

Apabila nilai-nilai Olimpisme tertanam pada diri manusia maka akan membangkitkan semangat untuk terus berubah. Hal ini dikarenakan Olimpismeadalahdasar fundamentaldan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan mengkombinasikankeseimbangan antara jasmani (badan yang sehat) dan rohani(kemauan, moral dan kecerdasan) serta mengharmonikan antara kehidupan keolahragaan, kebudayaan dan pendidikan, sehingga dengan demikian dapat diciptakan keselarasan kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai nilai pendidikan yang baik dan penghargaan pada perinsip perinsip etika. Tujuan Olympism adalah menempatkan olahraga dimana saja sebagai wahanapembentukan manusia secara utuh yang harmonis dalamusahamembangun suatu masyarakat yang damai dengan saling menghormati. Untuk kepentingan ini gerakan olahraga berusaha secara sendiri-sendiri ataupun bekerjasama dengan organisasi yang terkait menciptakankegiatan-kegiatan dalam usaha membangun perdamaian yang abadi.

Nilai yang terkandung dalam olympism mampu membentuk manusia sebagai pembelajar, sehingga senantiasa siap menghadapi perubahan

Visioner (tujuan jangka panjang)

Peaceful (kedamaian)

No Discrimination (tidak diskriminatif)

Mutual Understanding (saling memahami)

Friendship (persahabatan)

Solidarity (solidaritas)

Fair Play (kejujuran,adil,wajar)

Excellence (keunggulan)

Fun (kesenangan)

Respect (menghargai)

Human Development(pengembangan diri)

Leadership (Kepemimpinan)

Motivation (semangat, pantang menyerah)

Team Work (kerjasama, sinergi)

Motto Olimpiade Merupakan Kriteria Manusia Pembelajar Yang Sukses yaitu Citius (Makin Cepat Dalam Berdaptasi), Altius (Makin Tinggi Dalam Prestasi), Fortius (Makin Kuat Dalam Daya Juang ).

Jadi perubahan itu harus dimulai daridiri sendiri dan perubahan tidak harus dalam hal yang besar, perubahan dapat dimulai dari hal kecil yang dilakukan oleh diri sendiri dan orang lain dapat melihat bahkan meniru perubahan kecil yang kita perbuat dan akan menghasilkan perubahan yang besar yang mungkin akan mengubah dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun