Mohon tunggu...
Rian Jaya
Rian Jaya Mohon Tunggu... Mahasiswa

Muhammad Rian jaya,hobi olahraga, motto apapun yg menghalangi tumbur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ramadhan

20 Maret 2025   12:21 Diperbarui: 20 Maret 2025   12:21 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh: teriring Rahmat dan salam kita panjatkan puja puji dan syukur atas berkat Allah SWT kita semua masih di beri kesehatan dan di pertemukan di bulan Ramadhan pada tahun ini, tanpa ada halangan suatu apapun, bulan puasa tidak hanya mengajarkan tentang menahan lapar dan haus tapi juga lebih banyak bersabar menahan godaan, bulan ramadhan bulan yg penuh berkah ,bulan dimana siksa kubur di hentikan Ramadan tahun ini terasa berbeda, baik secara pribadi maupun secara global. Meski telah mengalami banyak Ramadhan sebelumnya, selalu ada pembaruan dalam cara aku menjalani bulan penuh berkah ini. Ramadan adalah waktu yang penuh refleksi, di mana aku mencoba untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Setiap tahun, aku merasa ada pelajaran baru yang didapat, baik dalam hal kesabaran, kedisiplinan, maupun rasa empati terhadap sesama.

Tahun ini, Ramadan datang dengan suasana yang agak berbeda karena masih ada tantangan pasca-pandemi yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan. Namun, meski ada keterbatasan, Ramadan tetap menjadi waktu yang penuh makna. Aku semakin menyadari pentingnya berbagi, baik dalam bentuk materi maupun doa. Sering kali aku mendapati diriku merenung tentang bagaimana aku bisa memberi manfaat lebih bagi orang lain, terutama mereka yang membutuhkan.

Puasa tahun ini juga membuatku lebih menghargai nikmat yang sering kali kita anggap remeh, seperti makan dan minum. Keadaan fisik yang lelah namun penuh makna menjadikan setiap saat berpuasa sebagai momen untuk bersyukur. Saat berbuka, aku merasa lebih sadar akan betapa berharganya setiap rezeki yang kita dapatkan.

Selain itu, Ramadan kali ini juga memberi kesempatan untuk lebih fokus pada spiritualitas, melakukan ibadah dengan lebih khusyuk dan memahami makna dari setiap ayat yang dibaca. Aku merasa semakin dekat dengan Tuhan, dan semakin menghargai waktu yang diberikan-Nya untuk memperbaiki diri.

Ramadan tahun ini bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang menahan diri dari hal-hal yang dapat merusak hati dan pikiran. Aku berharap, dengan berakhirnya Ramadan, aku bisa membawa perubahan positif dalam hidup dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun