Mohon tunggu...
Riani Mayang Anggara
Riani Mayang Anggara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Komputer Indonesia

Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Komputer Indonesia yang hobi membaca, belajar menulis dan mencoba kegiatan baru lainnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Selalu Menjadi Tujuan untuk Pulang

24 Oktober 2023   21:51 Diperbarui: 24 Oktober 2023   22:07 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Betah banget nih anak di yogya". Ejek Nala

"Betah sih betah tapi banyak bikin sakit hatinya"

Mereka berdua pun tertawa

"Kangen gue ga nih?". Ucap Nala

"Kangen banget dongg sama sahabat gue yang satu ini, malah tiap hari kangennya"

"Bisa aja nih kutu kupret".

Naka pun merencanakan liburan dengan Nala ke Pulau Padar di Nusa Tenggara Timur, untuk menghilangkan rasa penat yang sudah mereka lalui. Mereka menginap selama 5 hari dan menghabiskan waktu bersama. Dari menghabiskan waktu tersebut muncul kembalilah benih-benih cinta Naka kepada Nala. Mereka pun semakin dekat lebih dari sekedar sahabat. Naka pun berencana untuk menyampaikan isi hatinya kepada sahabatnya itu, tetapi masih saja ragu, takut menghancurkan persahabatannya itu yang sudah dijalin sejak lama.

Sampai pada suatu hari sesudah mereka sampai di Jakarta, Naka mengajak Nala untuk bermain ke sebuah taman yang penuh dengan pepohonan rindang. Naka dan Nala pun duduk berdua dengan bercerita tentang masa kecil hingga saat ini yang telah mereka lalui, Naka pun mulai memberanikan diri diawali dengan nada bicara yang serius menyampaikan perasaanya kepada Nala yang ternyata berharap lebih dari sekedar seorang sahabat. Nala pun terheran-heran dengan pernyataan sahabatnya tersebut, selama beberapa menit suasana pun menjadi hening.

Nala pun menyadari bahwa ia pun diam-diam sudah menyimpan perasaan sejak lama, seperti hal nya yang dirasakan oleh Naka, namun ia pun merasa canggung jika harus menyatakan perasaanya ituu.

Nala pun membuka percakapan

"Nak, sebenernya gue juga punya perasaan sama elu sejak lama, tapi gue malu buat ngomongnya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun