Sebagai tambahan informasi, ketika penulis mengikuti seminar dan bedah buku dengan tema, “Melacak Tarekat Syattariyah di Minangkabau,” karangan Dr. Oman Fathurrahman, di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, drh. R. Bambang Irianto, BA, sebagai mursyid di daerah Cirebon mengatakan bahwa sebutan bagi mursyid di cirebon adalah ramaguru.
Liaw Yock Fang, Sejarah Kesusasteraan Melayu Klassik. (Singapura: Pustaka Nasional,1975), hal 198
Rosihon Anwar dan Muchtar Salim, Ilmu Tasawuf, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2004), cet ke-2, hal, 180
Hawash Abdullah, Perkembangan Ilmu Tasawuf dan Tokoh- tokohnya di Nusantara. (Surabaya: Al-Ikhlas. 1980), hal 49-50
Siti Baroroh Baried, Perkembangan Ilmu Tasawuf di Indonesia: Suatu Pendekatan Filologis, dalam Sulastin Sutrisno (ed.). Bahasa - Sastra - Budaya. (Yogyakarta: Gadjah Mada Univ. Press, 1985), hal 297
Drs. Istadiyantha, M.S., Fungsi Tarekat Syattariyah: Suatu Telaah Filologis, hal 4
Liaw Yock Fang, Sejarah Kesusasteraan Melayu Klassik. hal 197-198
Drs. Istadiyantha, M.S., Fungsi Tarekat Syattariyah: Suatu Telaah Filologis, hal 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H