Mohon tunggu...
Rian Fitriawati
Rian Fitriawati Mohon Tunggu... Perawat - RSUP. Persahabatan Jakarta - Mahasiswa Program S1 RPL Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Seorang perawat yang berusaha menjadi perawat profesional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Kolaborasi Interprofesional: Kunci Profesionalisme Keperawatan yang Efektif

9 Juni 2024   16:57 Diperbarui: 9 Juni 2024   17:06 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada era globalisasi, muncul berbagai tantangan kompleks dalam dunia kesehatan, meningkatnya penyakit kronis hingga munculnya penyakit baru. Untuk mengatasi tantangan tersebut, dibutuhkan suatu pendekatan yang menyeluruh dan kolaboratif. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu berbagai profesi kesehatan bekerja sama secara sinergis. Kolaborasi interprofesional menjadi kunci untuk mencapai profesionalisme keperawatan yang efektif sehingga akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

Praktik kolaborasi interprofesional merupakan kolaborasi antara profesional kesehatan dari berbagai disiplin ilmu dalam satu tim untuk bertukar pikiran dan berkomunikasi satu sama lain (WHO, 2010). Kolaborasi antar profesional kesehatan sangat penting untuk memberikan layanan yang efektif, aman dan berkualitas kepada klien. Kolaborasi yang baik antara penyedia layanan profesional dapat mengurangi masalah yang disebabkan oleh beban kerja yang tinggi dan meningkatkan pengetahuan tentang wewenang dan tanggung jawab profesi. Interprofessional Collaborative Practice (IPCP) atau praktik kolaborasi inteprofesional kesehatan dapat meningkatkan efisiensi dan koordinasi pelayanan kesehatan.

Praktik kolaborasi interprofesional dapat memperkuat sistem kesehatan. Hubungan yang erat dalam konteks kolaborasi interprofesional dapat memberikan manfaat bagi kesehatan dan keselamatan pasien. Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kolaborasi interprofesional yaitu dilakukannya peningkatan komunikasi yang efektif antar petugas pelayanan kesehatan. Kolaborasi menekankan  pada tanggung jawab antarprofesi dalam manajemen perawatan pasien dengan proses pembuatan keputusan yang berdasarkan pada latar belakang pendidikan dan kemampuan dari profesi kesehatan (Slusser et al., 2019).

Perawat merupakan tenaga kesehatan dengan jumlah yang besar sehingga memiliki peranan yang penting dalam pelaksanaan praktik kolaborasi interprofesional kesehatan. Untuk terlibat aktif dalam praktik kolaborasi interprofesional di pelayanan kesehatan, perawat harus memiliki kepercayaan diri dalam berbagi informasi dan pengetahuan berdasarkan evidence bace practice. Oleh karena itu, peran manajer perawat harus mendukung perawat dalam kolaborasi interprofesional di bidang kesehatan, hal ini akan meningkatkan kompetensi perawat dan menjembatani komunikasi dengan profesional lainnya. Sebagai profesional yang 7x24 jam kontak dengan klien, perawat juga memiliki peranan sebagai koordinator yaitu mengkoordinasikan perawatan klien dan memastikan semua tim berkerja sama menuju tujuan yang sama. Perawat bekerja sama dengan klien dan keluarga untuk mengembangkan rencana perawatan yang sesuai dengan nilai dan preferensi mereka.  Pendidikan dasar tentang kewenangan dan tanggung jawab perawat serta komunikasi efektif dapat menjadi acuan dalam praktik kolaborasi interprofesional.

Dalam meningkatkan kualitas dan keselamatan pasien, komunikasi dalam lingkup kolaborasi merupakan hal yang penting. American Nurses Association (2015) menyatakan bahwa komunikasi dan kolaborasi yang efektif merupakan standar praktik keperawatan profesional. Keterampilan interpersonal dan komunikasi merupakan bagian dari kompetensi profesional dalam praktik keperawatan. Komunikasi yang efektif melalui telepon menggunakan teknik SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation) dan TBaK (Tulis Baca Konfirmasi) dalam lingkup kolaborasi antar profesional pemberi asuhan (PPA) sudah berlangsung dan perlu ditingkatkan agar tercipta pelayanan yang bermutu.

Kolaborasi interprofesional terdapat dalam standar profesi keperawatan. Kolaborasi interprofesional menjadi kunci untuk mencapai profesionalisme keperawatan yang efektif sehingga akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Ini menunjukkan bahwa setiap profesional pemberi asuhan dapat melakukan tanggung jawab masing-masing sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien serta dapat berpengaruh terhadap kepuasan profesi pemberi asuhan.

DAFTAR PUSTAKA

American Nurses Association. (2015). Nursing: Scope and Standards of Practice, Third Edition. American Nurses Association.

Slusser, M., Garcia, L. I., Reed, C. R., & McGinnis, P. Q. (2019). Foundations of interprofessional collaborative practice in health care. Elsevier Health Sciences.

World Health Organization. (2010). Framework for action on interprofessional education and collaborative practice. World Health Organization.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun