Mohon tunggu...
Rian FaradillaRatnaning
Rian FaradillaRatnaning Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Matematika Universitas Diponegoro

Saya merupakan anak pertama dari tiga bersaudara serta menyukai hal yang baru dan menantang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pembelajaran Perkalian Matematika yang Mudah dan Anti Membosankan bagi Siswa Sekolah Dasar

10 Agustus 2023   10:00 Diperbarui: 10 Agustus 2023   10:05 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matematika adalah ilmu mendasar dalam kehidupan manusia, khususnya dalam pengembangan ilmu-ilmu terapan. Dapat dikatakan bahwa matematika adalah induk atau cikal bakal lahirnya ilmu pengetahuan lain yang dipelajari manusia. Carl Friedrich mengatakan bahwa “mathematics is the queen of sciences”. Namun bertolak belakang dengan pentingnya matematika, mata pelajaran ini banyak dihindari oleh siswa karena kesulitan dan membosankan. Maka dari itu, dibutuhkan metode dan strategi baru serta mudah dalam mempelajari matematika agar siswa dapat menyukai matematika.

Perkalian merupakan salah satu kompetensi berhitung dasar bagi siswa bangku sekolah dasar. Berdasarkan observasi yang dilakukan cukup banyak peserta didik yang kesulitan untuk melakukan operasi perkalian bahkan untuk perkalian sederhana. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, salah satu mahasiswa TIM II KKN UNDIP 2022/2023 memperkenalkan metode perkalian dengan metode Napier’s Strip, Papan Perkalian, dan Jarimatika kepada siswa-siswa kelas 4-6 di SDN 1 Banaran, SDN 2 Banaran, dan MI Muhammadiyah Kranding, Desa Banaran, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Napier’s Strip atau Batang Napier diciptakan oleh matematikawan asal Skotlandia pada tahun 1617. Awalnya John Napier menggunakan tulang-tulang sebagai media dalam menuliskan digit sehingga dinamakan Napier’s Bones, tetapi seiring dengan perkembangan zaman penggunaan tulang sebagai media tidak lagi digunakan dan digantikan dengan batang-batang pohon maka peralihan nama dari Napier’s Bones (Tulang Napier) menjadi Napier’s strip (Batang Napier). Perkalian bilangan dengan menggunakan batang napier yaitu dengan cara melihat bilangan yang akan dikalikan kemudian menjumlahkan diagonalnya.

Metode jarimatika adalah suatu cara berhitung (operasi kali, bagi, tambah, dan kurang) matematika dengan menggunakan alat bantu jari tangan. Metode jarimatika sangat mudah dan murah karena jari adalah alat bantu yang tidak perlu dibeli, dan semua orang memilikinya. Metode ini digagas oleh Septi Peni Wulandani, yang berasal dari Salatiga yang juga sebagai penggagas metode baca yang disebut abaca yang akhirnya berkembang dan menyebar luas ke berbagai wilayah.

Papan perkalian memudahkan siswa untuk memahami konsep perkalian secara visual dan interaktif. Dengan menggunakan papan perkalian ini, siswa dapat mempercepat proses belajar perkalian dan meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam menghadapi soal matematika.

 Edukasi ini dilakukan karena menurunnya kemampuan dan minat siswa terhadap mata pelajaran matematika. Diharapkan dengan adanya edukasi metode perkalian yang baru dapat memudahkan para siswa dalam belajar perkalian serta memberikan suasana yang lebih menyenangkan saat belajar matematika. Para siswa sangat semangat dan antusias saat proses pembelajaran berlangsung terbukti dengan banyaknya siswa yang mengancungkan tangan untuk mengerjakan soal di papan tulis. Metode-metode yang diajarkan juga cukup mudah dimengerti serta alat peraga papan perkalian dan Napier’s Strip semakin memudahkan siswa dalam menghitung operasi perkalian.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun