Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rembulan

22 Oktober 2023   08:45 Diperbarui: 22 Oktober 2023   08:52 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Ilustrasi Rembulan/oleh Tebuireng.online

Syairku lahir dari kesunyian panjang, kata kataku datang dari keterasingan yang mencengkram

Seorang lelaki membungkuk di kilau cahaya rembulan, sinarnya merah menyapa wajah tanah basah

Yaa aku serupa elang yang tak lagi kuat mencengkram, cakarku rapuh berdiri di ranting pepohonan waktu malam

Cahaya rembulan merah seperti membakar,hanguskan desah rindu yang kian padam

Syairku datang melalui tinta yang tertuang dari bejana cakrawala, menyiram wajah kusam di balik kegelapan malam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun