Syairku lahir dari kesunyian panjang, kata kataku datang dari keterasingan yang mencengkram
Seorang lelaki membungkuk di kilau cahaya rembulan, sinarnya merah menyapa wajah tanah basah
Yaa aku serupa elang yang tak lagi kuat mencengkram, cakarku rapuh berdiri di ranting pepohonan waktu malam
Cahaya rembulan merah seperti membakar,hanguskan desah rindu yang kian padam
Syairku datang melalui tinta yang tertuang dari bejana cakrawala, menyiram wajah kusam di balik kegelapan malam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H